Thursday, April 30, 2009

Hot

Aku lagi ngikuti sebuah milist yang hot.

Cuit.... Cuit... Cuit....

Oke pertama defenisi Hot sendiri....

Kebetulan aku sedang tidak mencari dalam kamus pengertian bahasa tersebut. Jadi pake google translator dech.
Hasil pencarian aku menyatakan bahwa:

(http://translate.google.com/translate_t#en|id|hot)

Panas

adjective
  1. panas
  2. hangat
  3. meradang
  4. mujur
  5. beruntung
  6. yg diuber
  7. yg dikejar
  8. yg dicari
  9. enak
  10. sulit
  11. tajam
  12. pedas
  13. hebat
Tapi buat sebagian orang hot itu sama dengan seksi. Apakah itu seksi??? Menurut anak kecil yang bernama Angel, berusia 5 tahun dan rumahnya disebelah rumahku, Seksi adalah semua hal yang menimbulkan dosa. :).
Hehhehehee...

Kog jadi membahas hal ini yah!!!!! Hehehe.

Milist yang ku ikuti sekarang lagi Hot. Memunculkan perdebatan-perdebatan. Perdebatannya sih bisa aku terima, kenapa?

Karena dari sudut pandang orang kecil sepertiku, memandang mereka tu hanya beda pendapat yang didasari ideologi yang berbeda pula, tapi ingin menjelaskan tujuan yang sama. Aku gak pintar menggambarkannya bagaimana.

Mungkin dengan kata-kata ku sendiri adalah seperti ini.

Danau itu indah.

A : Yah danau itu indah karena airnya yang biru dan tenang. Benar-benar sempurna memantulkan langit yang biru.

B : Waw pasir danau itu putih. Cantik sekali. Aku suka danau ini, pasirnya cantik dan bersih.

C : Danau ini sungguh tenang, bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan. Hijau dan biru jadi warna utama tempat ini. Indah sekali.


Sama seperti ketiga orang itu. Mereka hanya mendeskripsikan betapa indahnya danau itu, dan hal apa yang menjadikan danau itu indah buat diri mereka masing-masing.

Adakah yang salah dengan itu?

Tentunya tidak. Gak ada yang salah.
Hanya saja, mungkinkah kita bisa menerima pendapat keindahan itu melalui sudut pandang orang lain??

Let us think it.

It's beautyfull... I know it's true

Tuesday, April 28, 2009

Maling VS Hantu

Tadi malam, abis kerja, aku nelpon adik aku Insah yang kemaren aku ceritain di postingan blog sebelumnya. Tepatnya sih, aku ngobrol ma mama dulu, cerita panjang lebar soal kerja, kuliah, dan tak pernah ketinggalan untuk dibincangkan ROKAP. wkhehhehehehheheheh.

Dilanjutkan lagi ngobrol dengan Insah.

Setelah basa-basi. Moment maling masuk rumahpun jadi beruba versi. Beginilah versi ter-update.

Eh sebelumnya neh, sebaiknya aku jelesin dulu ciri-ciri Insah.

Insah tu lebih tinggi dari aku. Tapi yang jadi ciri khasnya dia adalah rambut keriting (padahal mama n papaku ga ada yang keriting). Dengan bermodal rambut keriting neh, kami sering ledekin dia kalau dia sebenernya anak angkat yang dibeli dari 'tukang botot'. Hehehhehe.. Ciri khas kedua, matanya cipit. Ditambah lagi ciri khas yang satu ini, lengkap sudah praduga kami sekeluarga, dia anak yang dibeli. Hehheehee. Tapi ini semua canda-candaan klo lagi ngumpul sih. Ini hanya cerita rekayasa. Hehehheheheh.


Dan versi cerita terbaru adalah....

Sang maling masuk kerumah melalui pintu belakang, lalulalang, on-off lampu kamar mandi.

Ada seorang gadis, yang terbangun oleh alarm pada pukul 04.55. Melihat ke arah kaca yang ada diruang tengah, dikejutkan akan hadirnya sosok lelaki. Lelaki itu kurus dan item, kalau dipikir-pikir oleh sang gadis pasti kalahlah jika adu jotos dengannya.

Dengan berani dia hadang tuh lelaki yang ternyata maling, "H
ei kamu, ngapain masuk kerumah orang sembarangan, ga sopan!"

Si Maling kaget, sesosok gadis dengan rambut keriting terurai jingkrak-jingkrak (yah emang kayak rambut Zusana dalam film-film horor Indonesia, gitu dech, kan baru bangun tidur tuh). Maling ingin menjerit "Hantukah ini???" pikirnya.

Maling sempat diam, terpelongok. Rambut keriting jingkrak-jingkrak plus mata cipit yang melotot.

Maling dengan sedikit ragu ingin membuktikan penglihatannya, hantukah atau manusia yang dihadapannya.

Dia tarik tangan gadis itu, si maling heran "Hah, tangan ku tidak tembus.. tapi mungkin saja aku emang lagi ketipu, atau gadis ini 'penjaga' rumah ini??? Ahhhhhh.. Aduh gawat. Aku buktiin dulu"
"Awas kalau teriak, saya bunuh kamu!!!" Sang maling berusaha tegar. Dan jadilah sayatan pembuktian pertama dileher gadis itu. Sang maling kaget "Hah, berdarah.. Ternyata manusia..... Tapi siapa tau waktu ninggalnya emang berdarah-darah nih cewek......"
Sang maling melirik HP yang ditangan gadis itu, terjadilah rebut-rebutan HP.
"Sial, neh cewe ato hantu yah?? Hantunya kq keren gini ngerti HP ga mau nyerahin..... Neh hantu apa manusia sih??? Kubuktiin lagi..." Pikir si Maling. Sayatan kedua ada ditangan sang gadis...

Sang gadis mulai merintih "Tuhan Yesus tolong aku... tolong aku..."

Malingnya makin kaget. Bisakah hantu nyebut nama Yesus??
Saking keselnya HP da ga dapat, maling da kebingungan. Sang maling nyayat dada gadis itu dan mulai cekek gadis tu, gadis tu meronta-ronta plus kebauan... Tiba-tiba sang gadis teriak "Tuhan Yesus tolong aku... tolong insah... Tuhan Yesus tolong...."
Maling kaget..... ditambah lagi sang gadis teriak "
oloooongg... Tollooonngg... Maling.... Tolong....."


Maling tambah kaget....... bukan karena apa sih..... Malingnya mundur karena "Hantunya seram dan bau napas juga"

Wkahhahahhahahhaahahahhahahhahahha

Ternyata tambang baru bangun tidur yang seram dan bau hosa (napas) nisa jadi penyelamat juga...

wkhahhahahhahahahahha...

Sebenernya sih bukan aku yang mengembangkan kisah Insah ini. Insah sendiri yang mengembangkan kisahnya, jadi action dan horor, hehehhehehe. Dia bangga jadi pemeran hantu di kisahnya. ehhehehheheh.
Malah Insah masih bilang "Pulaknya kurus, kecil gitu malingnya, kalau ga bawa samurai dia da ku lawan tu orang, kalah tu ma ku. Ku rasa da ga tenang lagi tu kak, trauma dia ketemu hantu di rumah kita..... wkhahhahahhaha. Da ga tenang lagi maling tu tidur dan ga selera makan. wkhahahhahhaha.... Pake baju putih pulak aku kemaren.. kagetlah dia.. sayangnya ga ku pake daster qu itu kak... wkhahkahhah.. klo ga pingsan tu maling... wkahhahahhaha... ku rasa pertama-tama dia mau buktiin aku sundel bolong ato gak, pedangnnya ditusuk-tusk ke perut ku... ehh ternyata ga sundel bolong... jenis hantu yang lain ternyata, pikirnya... wkhahahahhahhahahha"

About Insah, kejadian itu sebenernya masih menyisakan trauma buat dia. Buktinya meski dia tertawa-tawa kalau diajak ngobrol tetep saja kalau dia sendiri masih nangis-nangis.

Adek aku yang satu itu memang sangat unik. Serentetan kisah masa kecilnya buat ngakak abis. Seserem apa pun kisahnya pasti jadi cerita humor buat kami sekeluarga. Hehhehhe


Love u sista.
http://profiles.friendster.com/nazuo88hayashi








Sunday, April 26, 2009

Maling di Rumahku

Subuh, Jumat 24 April 2009, kejadiaannya....

Tapi sebelum aku cerita tentang itu, sebaiknya aku jelaskan dulu soal ciri khas anggota keluargaku.

Papaku, penganut paham 'tujuh kali tujuh sama dengan empat puluh sembilan, setuju tidak setuju pokoknya penampilan'
Mamaku, orangnya suka khawatiran dan sensitif.
Aku, sifatnya mirip dengan mama.
Insah, tomboy abis dulunya. Kaum pria takluk semua neh, tapi sekarang lagi menjalani program feminim. Hehehhe
Monang, apapun yang terjadi, buat jadi humor.
Ayu, tomboy abis. Sudah berapa cowok yang kena hajar ma dia, ampe matanya temen cowok sekelasnya berdarah juga pernah. Sering nonjok cowok neh klo diganggu.
Sahala, mirip banget ma Papaku. Copy-paste-nya Papa neh.

---------------------

Rumah kami yang dimedan tu di tempatin Insah, kebetulan dia kuliah di Medan, dan dia tinggal sendiri. Berani kan?? Hehehheeh. Rumah-rumah disana rapat banget, kecuali rumah kami yang kebetulan punya sisa tanah untuk bangun rumah 1 lagi, ga da duit jadi satu dlu yang dibangun. Hehehehehe.

Kejadian neh menimpa adikku Insah, jam 04.55 alarm berbunyi membangunkannya. Cuci muka dulu sebelum saat teduh. Tapi di kaca dinding ruang tengah, yang bisa melihat semua aktivitas di dapur, ada orang lalulalang. Lagi on-off lampu dapur terus. Sifat wanita perkasa Insah keluar, langsung bangun dan menghadapi tu orang, "Hei kamu, ngapain masuk kerumah orang sembarangan, ga sopan!"
Orang tersebut, yang ternyata maling, menarik tangan Insah dan menghudus parang ke perutnya dan mengancam "Awas kalau berteriak, saya bunuh kamu!!!"
Spontan saja, keperkasaan Insah ciut, dia diam dan ditarik maling tu ke kamar. Parang sudah pindah letak, sekarang ke leher Insah, dan sambil mengucapkan "Awas kalau berteriak, teman saya bentar lagi datang!!!"
Mata maling menyapu semua ruangan, mencari barang berharga, tapi ternyata ga ada. Di rumah hanya da perlengkapan rumah TV, kulkas, lemari, tempat tidur, kompor, dll.
Malingnya lihat HP di tangan Insah. Dan berusaha meraih HP yang ditangannya, tapi Insah terus bertahan "Gak.. Gak mau...."
(Berani banget emang tu anak, bertekak ma maling, di kamar lagi, subuh lagi)
Si maling kalap, tangan Insah disayat........ Insah tetap ga mau kasih HP. Pisau pindah lagi ke leher. Dan tetep ngancam untuk tidak berteriak.. leher Insah disayat.
Dengan spontan Insah bilang "Tuhan Yesus tolong aku... tolong aku".
Si maling lepasin tangannya.
Beberapa saat kemudian, dia kembali megangin tangan Insah, dan kali ini menyayat dada Insah, dekat 'pernapasan' wanita. Sambil mencekek Insah.
Insah meronta-ronta, dan bilang "Tuhan Yesus tolong... tolong insah.. Tuhan Yesus tolong..."
Maling kaget dan mundur beberapa langkah, sadar udah kesiangan juga kali.
Insah langsung teriak, "Toloooongg... Tollooonngg... Maling.... Tolong....."
Si maling lari lewat pintu dapur/belakang yang berhasil dia buka sebelumnya.
Insah lari ke ruang depan, sambil teriak-teriak. Para tetangga sudah pada datang ke pintu depan rumah, melihat Insah penuh darah, segera mengejar maling itu ke belakang rumah, tapi ga nemu.

Insah masih berusaha kuat, dipeluk ma Ibu-ibu disana.
Tulang aku, kebetulan dinas di kantor Pajak Medan, datang udah jam 8-an. Waktu tulang datang, Insah pingsan dan segera dibawa ke rumah sakit.
Leher dan lengannya hanya diperban. Tapi untuk dada, sepertinya harus dihetting (istilah medan neh), tapi karena Insah menggeleng-geleng terus, akhirnya lukanya dikasih perekat kulit.

Awesome God.

Aku ga tau Papaku sengaja atau enggak, semua pintu keluar dari rumah susah banget dibuka. Jadi menurutku pencuri tu kesiangan, buka pintunya kelamaan. Setelah berhasil lubangin pintu untuk bisa buka pintu dengan normal, malingnya tetep kesulitan buka pintunya, Abis, ntah pa yang buat, pintunya emang susah banget dibuka. Linggis dan parang Pencurinya masih ketinggalan di rumah. Tapi ga bisa lagi cek sidik jari-nya, biasa massa langsung megang linggis dan parang jadinya ga karuan dech.

Dan bodohnya si maling lagi, sang maling ga pakai topeng. Otomatis Insah bisa nyebutin ciri-cirinya dan terlebih lagi Insah bilang "Pernah kog kami ketemu disekitar si malingkar ini, tapi aku udah lupa dimana"

Tulang aku yang kebetulan ada angkatan gitu, marah besar. Langsung nemuin preman-preman simalingkar. Karena dulu kawasan simalingkar itu daerah operasinya. Marah besar Tulang tuh. Heheheh.

---------------------------------

Nah sampai disitu dulu cerita seramnya.....
Cerita lucunya adalah...

Pagi itu waktu di RS, tulangku nelpon Papa n Mama, ceritain masalah itu.
Papa n Mamaku bersiap-siap berangkat ke Medan dari Aek Nabara - Rantau Parapat.
Mamaku udah beresin semua pakayan ke dalam kopor. Dan udah siap-siap mau berangkat. Tapi Papaku buka kopor lagi, memeriksa semua baju Papa yang disiapin Mamaku.
Dan mulailah Papa bereaksi
"Ahhhh.... ga metching baju ma celananya ini. Ganti jangan yang ini...."
"Ahhhh.... harus pake celana pendek biar metching ini...."
"Ahhhh.... bawa yang ini aja, biar ga digigit nyamuk"
Nah loch!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Dengan muka yang udah sangat khawatir ma Insah, Mama tetep nyiapin semua hal yang Papa bilang, baju-baju yang meching, celana pendek yang meching, dan kaos biar ga digigit nyamuk (padahal sama pun, alasan Papa aja kq itu... hehehhehhe)
Baru dech berangkat ke Medan.
Di Medan, Tulang aku ledekin Papaku "Jadi lae, molo ni pakke kaos on ndang haratan ni rongit be ake??"
"I do lae" kata Papaku tampa dosa...
Wkahkhakahhahahhahahhahka....

Monang, adalah rekan terdekat Insah di keluargaku. Sampai SLTP sekalipun mereka masih mandi bareng. ckckckckckcck.

Malamnya, Jumat itu, Monang di telepon. Reaksinya, bukan prihatin malah ketawa terkakak-kakak... "Wkahkahahahk.. da tambah ceritaku tetang kakak ke bereku"
Spontan Insah, diam dan ketakutan, soalnya Insah memilihi record 'kejahatan' masa kecil yang suram dan jadi bahan ledekan satu keluarga. Wkahhahahhahahhahahahhahah

Ayu meski tomboy dan sudah banyak cowok yang jadi korban tonjokannya, tetep ga kukuh denger nama perampok ato maling "Kak, kalau kayak gitunya.. Gak mau lagi aku SMU di Medan, ga mau lagi aq SMU 1 ato SMU 4." Hehehehheheehhehehe

Sahalah mah langsung bilang "Makanya kak hati-hati!"

Aku sendiri gak da yang kabarin, keluarga ku takut aku napa-napa. Iya sih level sensifitasku sangat berlebihan. Tapi, sabtu pagi tuh aku mimpiin Insah. Then, pagi itu juga aku telepon dan cerita-cerita dech.

What I wanna say now "Thx God for e'thing we have... a great n funny family... and 4 ur way in my familly.. n 4 all also"

Friday, April 24, 2009

Yesterday seems so hard n hurt n funny

Tadi malam tuh... emang ga mengenakkan banget tuh, tak ada menyenangkan sedikitpun tidak.. tapi ngapain harus bahas hal yang tak mengenakkan itu disini. Ga penting. :)

Mending bicara soal kemaren sore menjelang ujian.......

Macet... macet... macet...

Da biasa kali tuh dihadapin orang di Jakarta.

Mau ujian kemaren macetnya jalanan.... aduhai... aduhai.. aduhai beneran sulit gerak dech. Yang bonceng aku juga da rada emosi kali tuh.. hehhehhe... untung saja pulangnya dia senyum-senyum bahagia, mungkin ujiannya dapat semua kale. Kalau gak, mukanya bisa saja jadi tegang gitu. Heheheee.

Ujian kemaren, emang banyak banget bahan hapalannya. Sampe pusing tuh ngapalnya. Pusing karena hapalannya ato emang SKS (Sistem Kebut Semalam)?
Hehehhehe, kayaknya karena alasan yang kedua dech.
Lom lagi klo ga baca header slidenya dan hanya hapal point-pointnya, blepotan tuh jawaban, lari kekiri dan kekanan. hehehehehe.
Yupi, seperti kasus kemaren tuh "Phase-phase testing!!!" HEhehehhehe
Aku blepotan ga sih?
Hmmmmm, biar bapak itu sajalah yang menentukan.

Masuk ruangan tuh ku hanya berbisik "God jangan biarkan perasaanku mempengaruhi UTS ku. Help me."
And it's work.
Tanganku tetep saja menulis dan menulis, sampe pegal-pegal padahal baru jawab soal nomor 1 (ketauan jarang nulis neh, wkahhahahhahahhaha).
Di soal nomor 6, tiba-tiba ada getaran di saku celanaku...
nguik....nguik... nguik...
seperti tu lah bunyinya.......
Hehehhehehehhehe
Merasa sensi, dengan sms akhir-akhir neh, dug..dug.. dug.. jantungku berdetak sakit tiba-tiba.
Setengah jam berikutnya, ada getaran lagi di saku celanaku....
nguik...nguik...nguik....

Syeeettttt dach!!!!

Cuek... Cuek... Cuek......

Lanjut.....
Ujian selesai... kertas jawaban aku kumpulkan.... keluar ruangan..

Anak-anak pada bahas soal yang tadi ternyata

"Iiiicccccchhhh padahal itu ada disebutin bapak itu kemaren loch.. itu yang scaffolding dan stubs"
"Hah, itu yah... matilah, asli ngarang aku"
"Btw, phase testing apa!!"
"Yang kompenen, integrasi.. itu kan"
"mana, itu kan test phase, bukannya perencanaan, konfigurasi, dll?? Kalau test phase itu kan testing dinilai dari tim external!!!"
"Ku kira FMEA yang keluar ternyata test case... sial...."

Nah, loch...... kelihatan banget dech SKSnya... wkhakhahhaah.. ga da kesamaan, yang ditanya apa dan yang dijawab apa.

wkahhahahhaha...

Eh, iyah... tadi HP-ku bunyi waktu ujian, dengan muka sebal ku buka HP.

Hehehehhe......

Ternyata dari dia, sadar kale dia telat ngucapin met ujian, heheheh....

"XXXX lagi kul tah??" SMS pertama

XXXX - nama panggilanku dari dia, ga mau disebutin neh, pasti orang-orang terdekatku langsung tau neh siapa orangnya.. Hehehhehe

"Sunyi... Senyap...
Sunyi... Senyap... Sunyi... Senyap.... Ssssssttttttt XXXX gi ga mw diganggu neh." SMS kedua.

Wkahkahahkkhaha.. gayamu lah!! HEhehhehehhehe

Sudah dimaafkan kq dirimu...

Semangat yah untuk pelatihannya mulai minggu ini sampe akhir Mei.........
I always there for you.......

Thursday, April 23, 2009

UTS pertama

Hari ini UTS pertama di semester tiga ini, berat banget rasa. Beratnya napa?

Pertama, ga da yang semangatin seperti dulu.
Kedua, emang kurang semangat.
Ketiga, bahannya berat menurutku. Berat dalam artian banyak banget hapalannya.
Keempat, kesibukanku buat ga maksimal belajar.
Kelima, fisikku membuatku sulit konsen belajar.

But untuk hari ini, kata-kata yang ku pegang untuk melangkah ke kampus menghadapi ujian dan selama ujian ini adalah

Semoga aku menang, tetapi jika aku tidak dapat menang,
semoga aku berani mencoba untuk menang.

Yupi............ let it be.........

Wednesday, April 22, 2009

Hari demi Hari (Carl Dreizier & Mary E. Ehemann)

Hari ini...

Saya akan berusaha bahagia. Kebahagiaan saya adalah hasil
langsung dari kemampuan saya berdamai dengan diri sendiri;
apa yang diperbuat atau dipikirkan orang lain tak akan
menentukan kebahagiaan saya.


Hari ini...

Saya akan menerima diri sendiri dan menjalani kehidupan
sebisa saya


Hari ini...

Saya akan meluangkan waktu untuk berdoa dan merenungkan
Firman Tuhan, mencari Allah dan mengembangkan hubungan
saya dengan-Nya.


Hari ini...

Saya akan menyatukan maksud saya dan bersungguh-
sungguh dengan ucapan saya.


Hari ini...

Saya tak akan menangani semua masalah saya sekaligus,
melainkan menjalani kehidupan saya sesaat demi sesaat
semampu saya.


Hari ini...

Saya akan menjalani kehidupan saya dengan asertif, bukan
agresif; rendah hati, bukan sombong; percaya diri apa adanya.


Hari ini...

Saya akan merawat kesehatan fisik saya.
Saya akan melatih pikiran, tubuh dan roh saya.


Hari ini...

Saya akan bersikap murah hati terhadap orang-orang di
sekeliling saya. Saya tidak akan mencari gara-gara, mencari-cari
kesalahan orang lain. Saya tidak akan berusaha memperbaiki
dan mengatur orang lain.


Hari ini...

Saya akan mengingatkan diri sendiri bahwa Allah memiliki
tempat khusus dalam hati-Nya untuk saya dan maksud khusus
untuk saya penuhi di dunia ini.

Pembenaran

Tiap dari kita tentunya memiliki alasan untuk melakukan sesuatu, dan sering menjadikan alasan itu menjadi pembenaran untuk apa yang kita lakukan meskipun kita tau dan sadar apa yang kita lakukan itu salah.

Aku jarang menemui orang yang mengakui keterbatasannya (kesalahan yang dilakukan) dalam melakukan sesuatu, sering kali mereka mempertahankannya ketimbang mengakui, malah balik menyerang kebenaran yang dia tau adalah yang benar.

Mungkin aku adalah salah satu dari orang-orang itu.

Berubah ahhhhhhh........ don't ignore ur heart... yupi... ga mau ignore lagi ahhhhh....

Salah Kirim Pesanan

Beberapa waktu yang lalu, aku pesan something untuk diberikan tanggal 19 bulan ini untuk seseorang. But berhubung satu dan lain sebagainya pemberian itu tak akan pernah terjadi. :)

Aku pesan itemnya lewat internet, yah biasalah. :). Kebetulan aku pesan yang warna putih.
Tapi tanggal 17 kemaren, yang kekirim ke aku malah warna hitam, tapi itemnya sama sih.

Aku kirim SMS konfirmasi tuh ma lembaganya dua hari yang lalu. Sore ini aku terima telepon dari lembaga itu.
Kesalahan sistem, kode yang diberikan berbeda dengan item yang ku butuhkan. Si mbak yang diseberang sana dah mulai takut tuh.

Dengan nada bergetar nanya "Mba, emang item yang dikirim kemaren ga bisa dipake yah?"
OMG, koq si mba diseberang jadi takut gini yah, "Bisa sih mba..."
"Aduuuuhhh makasih banyak yah mba, soalnya salah konfirmasi e-mail ke mba.."
"Iyah ndak apa-apa. Tapi pesanan yang kedua ga salah warna lagi kan?"
"Gak mba..."
"Otre dech... kapan nyampenya??"
"Hari ini ato besok dech mba"
"Otre makasih yah.. Tuhan memberkati..."
"Makasih banyak mba.... Tuhan memberkati..."

Aku ndak suka ribet soalnya hanya beda warna white and black doang! Hehehehhe.. Toh juga masih bisa digunain, yang jeles pemesanan berikutnya emang harus konfirmasi langsung via telpon kale yah..

Hehehehheheee......

Padahal si mba diujung sana tadinya udah ketakutan, hehhehehehe. Seram kali yah gaya ngobrolku klo lagi konsen kerja, seperti kata orang kebanyakan judes dan juteg...

Wkahkhakhahha... lengkaplah sudah... :)


Tuesday, April 21, 2009

Hal yang Sulit Dimengerti

Banyak hal yang sulit ku mengerti. Dan biasanya ku memilih untuk diam dan diam ketika semua hal yang tidak ku mengerti itu datang menimpaku. Mengapa?

Mungkin banyak orang yang tidak mengerti. Hingga seseorang yang pernah dekat denganku pernah bilang "Kamu kenapa sih Ni?? Kamu gak percaya sama aku?? Share dungs, karna hal itu akan mengurangi bebanmu".
Dan karna aku tetap diam itu pulalah mungkin sekarang semuanya berubah, dan dia sendiri agak menjauh.

Napa biasanya ku pilih untuk diam daripada langsung bicara ke orang lain?
Karna ku takut semua kata-kata yang keluar dari mulutku waktu emosi akan melukai hatiku juga waktu hati ku udah pulih. Emang sering sih ku memilih diam ketika ku diperlakukan tidak adil, karena ketika ku berikan pembelaan, eh malah ku semakin diperlakukan tidak adil. Aku akan memilih diam, dan merenung.

Aneh memang.

Ku memilih diam itu karna ku ingin mencari hal apa yang jadi penyebab, dan ketika sudah ku temukan biasanya ku malah balek bujuk orangnya, meskipun ku sendiri yang nyata-nyata difitnahnya dan disakitinya.

Aneh banget yah?

Tapi hari minggu kemaren, aku bener-bener nemuin jawabannya kenapa.
Cara tiap orang mungkin berbeda. Tapi beginilah caraku dalam menghadapi setiap masalah yang aku hadapi.

Dalam suasana diam itu biasanya ku merenung, banyak membaca hal-hal yang menguatkan hatiku, baik itu firman TJ ataupun buku rohani serta motivator lainnya. Ketika ku temukan hal-hal baru baik itu yang menyakitkan ataupun fakta-fakta tentang masalah itu, ku pasti berdoa untuk itu. Meski tak jarang banjir neh mata, tapi hal tu lebih baik ku rasa. Doaku akan mendatangkan pengharapan yang kuimani. Dan ketika hal itu ku imani, akan ku implementasikan melalui hal-hal yang kulakukan terhadap orang lain yang didasari oleh kasih. Yah Kasih, adakah hal lain yang lebih besar dari itu? Dan ketika kasih itu sudah ku rasakan maka damai sejahtera itu ada dalam hidupku.

Yah..... itulah jawabannya. Napa ku bisa cepat berdamai dengan perih hatiku.
Yah.... itulah alasannya.

Dan baru ku sadari sekarang.

Thursday, April 16, 2009

Wednesday, April 15, 2009

Aku masih bingung

Yupi...

Sampe sekarang aku masih bingung.

Sedih, yupi. Masih tetep sedih.

Aku bingung.

Suatu kali, aku mengusulkan menggunakan 2 rekeningku untuk mengumpulkan santunan dana bantuan dari angkatanku.

Dan terjadilah pertengkaran itu. Aku juga bingung menyebutnya itu pertengkaran atau hanya kemarahan sebelah pihak saja.

Dia adalah orang yang akan selalu nyanyiin "Burung Pipit yang Kecil" bersama ku setiap kali pulang gereja. Yupi, ku suka banget lagu dari Kidung Jemaat itu.

Dia marah karena menggunakan rekeningku, dengan alasan "Nanti kamu repot".
Itu saja. Tak lebih tak kurang.
Aku tetep saja menyediakan dua rekeningku itu. Toh juga hanya menampung bukan ada hal yang lainnya. Toh juga dana disalurkan ke lembaga tertentu dan perwakilan angkatanku yang akan pergi kesana bukan aku.
So gimana dengan aku dan dia??
Semuanya berantakan dan jadi bencana bagiku.
Niat hati ingin membantu mereka yang lagi dirundung masalah, dengan menampung dana di rekeningku.
Tapi itu pula alasannya untuk menjauhi ku dan tak mau baikan lagi. Alasannya "Kita beda pendapat".

Aku sudah minta maaf, untuk kesalahan beda pendapat itu. Tapi sepertinya aku tak dimaafkan dan dia sendiri tak peduli.

Da hampir sebulan seperti ini. Sedihnya....
Aku ga ngerti salahnya dimana, ga da penjelasan.

Hal yang tetap meninggalkan kebingungan buat ku, rasa sedih juga sih.

Apa yang dapat ku lakukan lagi?

Aku sudah berusaha untuk memperbaiki, tapi ku merasa tak dipedulikan. Susah memang.

Tapi walau bagaimana pun, meski ku merasa disakiti, tak dihargai, dan sedikit sakit. Aku tetap harus menghargai dia. Menghargai perbuatan dia meski menyakiti perasaanku.

Monday, April 13, 2009

BUKAN SOAL ITU

Pagi neh waktu periksa-periksa e-mail yang udah 5 hari ga kebuka, q ketemu puisi neh. Puisi yang menggambarkan apa isi khotbah tadi malam dan juga sedikit mengingatkanku akan sesuatu.

BUKAN SOAL ITU

sering ketulusan tak dipandang

kerja keras diacuhkan

pengorbanan tak diindahkan

integritasku dianggap apa?

bersukalah hai jiwaku,

engkau terlalu berharga untuk diabaikan

terlalu besar untuk dipandang sebelah mata

terlalu indah untuk dianggap tak berguna

tak apalah hai jiwaku,

ini bukan soal kamu

ini bukan soal penghargaan

ini bukan soal mempertanyakan kebahagiaan

bukan soal itu


Friday, April 3, 2009

Si Om aneh

Hari minggu seperti biasanya aku gereja. Dan seperti biasa (kecuali ada hal lainnya) ku gereja di HKBP Suprapto.

Pulang gereja, aku sempatin ke Atrium dulu, singgah di toko buku, langsung cabut ke terminal senen.

Sebenernya, kepala ku sudah agak pusing, pandangan sudah agak berkunang-kunang. Biasanya emang ku ga pernah sendiri kalau gereja di sana. Kali ini dan seterusnya mungkin aku harus mulai sendiri.

Turun dari lantai 3 Atrium naik eskalator. Aku langsung jalan ke terminal senen yang letaknya tidaklah seberapa jauh. Keluar dari Atrium mall, tiba-tiba ada seorang Bapak dengan logat orang Indonesia timur datang nyapa aku.

"Mbak nyetop taxi mau ke pencendongan dimana yah?"
"Dari depan Atrium aja Pak atau nyebrang saja."Sahutku
"Maksud saya, taxi yang pake argo"
"Semua tuh Pak, taxi pake argo"
"Mba tinggal dimana???" Mulai dech aneh
"Mampang"
"Yah udah saya antar pake taxi yah"

Syeeeeettttttt dach si Om........
Langsung dech tampa bak bik buk lagi aku jalan sekuat tenaga, meski kakiku sudah gemetaran (mungkin juga karna kesehatanku lom pulih).
Si Om masih manggil-manggil

"Mbak... mbak..."

Lemes, bener-bener lemes rasanya. Naik jembatan penyebrangan- turun lagi. Kerasa dech, kakiku sudah gemetaran. Kepalaku udah mulai pusing lagi.

Syeeeettttt dach!!!!!

Sepanjang jalan aku hanya teriak dalam hati "Jesus help me..."

Aku langsung cari bis, tepatnya sih kopaja 20, yang ke arah mampang. Langsung duduk. Untung ada orang yang juga sepertinya baru pulang gereja juga (pakayan rapi dan bawa alkitab), langasung duduk disebelahku.

Dan setelah bisnya jalan, air mataku tumpah sudah. Naluri kekanak-kanakan dan wanitaku. Aku tetap diam dan berusaha tenang, tapi air mataku tetep mengalir deras sampai aku tiba di kosan.

Pengalaman sedih di hari minggu tu.

Dulu awalnya, waktu masih gereja sendiri, aku naik bus transjakarta, but masalahnya bus yang satu itu udah padat juga jarang-jarang ke arah Ragunan, bisa nunggu 1-2jam di duku atas kalau udah hari minggu malam.

Lom sampe disitu tuh.
Tadi malam, aku pulang agak telat dari kantor. Karena pulang kerja si boss kasih tugas buat report revenue. Aku biasanya pulang naik bus transjakarta tuh. Mungkin karna jalanan di kuningan dan sekitarnya pada banjir, bus jarang datang. Aku nunggu agak lama. Setelah bus datang, dan tiba di halte terdekat dengan kosanku, aku turun.
Dan ada lagi tuh Om aneh nyapa aku lagi.

"Ade yang tinggal di mampang lapan kan?? Lastri kq sombong banget.."

Awalnya aku kira si Om itu lagi ngobrol ma orang lain, but... Syeeeeettthhhh dah, yang jalan searah dengan beliau hanya aku. Aku bergagas turun tangga. OMG, si Om tetep ngekor dari belakang sambil manggil-manggil.

Ga berani noleh lagi dech, soalnya udah tinggal 2 anak tangga lagi jarak aku dan dia. Wah, langsung lompatin tangga-tangga dech aku. langsung muter ke gang arah kosan aku. Ga mau noleh lagi. Meskipun kemungkinan beliau salah orang, but I'm scare. I'm really scare.

Wah... tiap kali aku jalan sendiri sering banget seperti itu.
Dulu waktu dikosan lama juga. Waktu aku kebetulan sendiri ke MAG(Mall Arta Gading), lagi nunggu anggot ke kosan.

Tiba-tiba saja ada mobil pribadi berhenti di depanku, awalnya sih nanyain alamat. Terus nawarin ngantarin aku pulang.
Banyak lagi.
Waktu berangkat kantor juga sering, mobil atau angkot berhenti begitu saja di depanku. Dengan cara yang sama. Nanya alamat dulu, terus nawarin ngantar aku ke kantor atau pulang.

Tapi, Thx God. Sampai sekarang noting yang membahayakan terjadi.
Moga saja selalu seperti itu...