Sunday, November 21, 2010

Burung Pipit yang Kecil



Malam ini, entah mengapa untuk kesekian kalinya aku menyanyikan kembali lagu 'Burung Pipit yang kecil'. Yang dari kidung jemaat itu loch! :).

Pernah lihat burung pipit?

Oh sudah tentu.

Pertama kali melihatnya itu di Laehole - Sidikalang. Bersarang di gereja sebelah rumah dan tentu saja di pohon mangga yang didepan rumah kami waktu itu.

Warnanya campuran banyak coklat, coklat muda hingga coklat tua sekali (hehehehe, sedikit tidak mengerti jenis-jenis warna :P). Kakinya kecil banget, kalau mataku melihat sih, masih lebih kokoh ranting pohon mangga itu. terus kepalanya kecil banget, kalau pakai tehnik putar kepala ala film action, ga pakai tenaga lebih 'habang hosa i'. :P. Rapuh dan lemah memang kelihatannya. Pernah suatu kali adikku nakal, dia mengambil telur burung pipit yang ada disangkarnya. Dan baru kali ini aku melihat telur mentah sekecil itu dengan cangkang telur yang tipis. Oh God, kenapa tega menciptakan mahluk selemah ini?

Tapi mahluk kecil ini perlu diacungin jempol. Napa?

Buat sangkar bisa dengan mengandalkan paruh lemahnya dan sayap kecilnya. Pintar bukan mereka? Bisa bangun rumah sendiri. Cita-cita bawaan lahir burung sepertinya 'arsitektur'. LOL. ;P. Gigih banget yah dan mandiri (Emang burung pernah mandi sendiri?? LOL :D).

Saban hari pulang sekolah dulu waktu SD, setiap kali anak-anak burung itu teriak-teriak kelaparan. Ibunya langsung datang memberi makan. Bertanggung jawab banget dan tepat waktu neh Mama pipit. :).

Dengan mengandalkan fisik kecil dan lemah mereka masih bisa mencukupi kebutuhan mereka. Sandang dan pangan.

Burung pipit yang kelihatan rapuh ini, bisa menemukan tempat yang tepat membangun sarangnya agar tidak terlalu membahayakan jika hujan dan cukup sinar matahari dan udara. Sepertinya Tuhan sudah melengkapi burung dengan insting 'tata kota' yang benar. LOL.

Mungkin untuk tujuan ini jugalah mereka diciptakan.

Agar kita, lebih tepatnya aku sih, bisa bercermin ke papa pipit dan mama pipit dan pipit. :P.

Begitu banyaknya kelebihan yang ku punya dibanding beliau-beliau 'pipit' (:)), tapi mengapa justru aku tidak bisa sabar dan gigih dalam hidupku. Aku kadang lalai dalam tanggung jawab yang ku terima. Tak dapat mengelola waktu, pikiran, dan hatiku dengan tepat. Kadang tak dapat memilah-milah mana yang terpenting diantara yang penting.

Terkadang ego yang lebih diutamakan sehingga harus mengorbankan orang lain. :).

Hidup yang indah ketika ku tersadar akan hal ini, dan ternyata aku belum ada apa-apanya jika dibandingkan burung pipit itu.

Thx God buat pelajaran hari ini

Saturday, November 20, 2010

Rasis Loe

Rasis.. Rasis.. Rasis....

Tepat satu bulan yang lalu sih sebenernya kejadian ini, tapi ku jadi ingat kembali setelah baca status seorang teman (kebetulan cowok) yang memuat 'Aduh mataharinya panas banget, terbakar dech kulit ku yang putih ini. Padahal tiap hari da pakai lotion'... Gubrak simsalabim bacanya.

Kalau candaan doang, it's ok lah. Tapi balasannya keorang-orang yang kasih komentar buat ku geli sendiri. Dan setelah lihat-lihat fotonya, kelihatan memang. Tapi apa yang terlintas dipikiranku, maaf semaaf-maafnya, Tong do batak ale sai lalap ambisi gabe si sipit mata. :P.

Jika ada cowok yang merawat kulitnya biar bersih dan segar, it's oke lah. Tapi kalau sudah sampai berlebihan, 'aduhai dunia' :P.

Teringat satu bulan lalu, akan sebuah chat.....

08:24 YYY: sonya..
08:25 me: yah
:)
YYY: he..he.:D
sonya ada turunan oriental?
08:26 me: endak
napa?
YYY: nggak kirain
menurut sonya waktu pertama kali liat aku gimana?

Pengen rasanya langsung balas 'emang penting gitu?'
Mulai dach kepalaku gatal segatal-gatalnya, neh cowok tampa ditanya semua dia jawab. :P. Pura-pura bertanya biar dia bisa mengeluarkan pernyataan yang ingin semua orang tau.

Udah tau mata ku gede meletotnya minta ampun, masih saja. Ckckckck.

Tapi menjaga kesopanan, tetep saja ku balas.

08:27 me: hehhehehe. ga terlalu memperhatikan sih. warga keturunan yah?

6 minutes
08:33 YYY: 12,5 % iyah...
sssttt,,,
tapi aku muslim
08:34 hahahaha.. kadang2 sampai sekarang kalau ke masjid masih ada ya kaget ..
hahahaha..
dari pihak ibu jadi sudah tidak ada marga..

8 minutes
08:43 me: hhehhehehe
orang tua laki muslim yah?
:)
08:44 YYY: nenek dan kakek campuran
dari ayah muslim indonesia
08:46 me: :)
08:47 YYY: :D
Pembicaraan berhenti. Pakai persen-persenan lagi. Suhu acai yang udah warga keturunan asli saja tak mau rasis sendiri, beliau tetep berceloteh ala anak medan bersama ku. :P. Padahal da jelas-jelas matanya cipit. Dan selalu bilang 'Ahhh kau bikin jantungan saja' kalau aku lagi jahil menguji jantung beliau normal atau gak, hehehheheheee. Si mas mah, kulit ga cemerlang seperti kain yg baru dikasih byclean juga, matanya emang sih ga semelotot mataku tapi tetep saja tak cipit. So what? Stop berbicara seperti itu, risih tau sudah jelas kita semua warga Indonesia.

Salah orang sih curhatnya mas, hehhehehee. Soalnya aku bukan orang yang suka lihat orang dari warna kulit. Kalau mau terlihat seksi dan mencuri perhatian, pilih topik yang lebih menarik dungs dari sekedar warna kulit atau pribumi/non.

Dan hari-hari berikutnya beliau tak pernah se-'curcol' ini lagi chat. Soalnya aku berubah jadi serius dan sedikit galak, menanggapi pembicaraan seputar pekerjaan doang. Hehehehehhe.

Terkadang aku heran kenapa hal itu penting. Kalau untuk mengetahui asal-usul kenapa idungnya beda, rambutnya atau matanya beda, atau bentuk wajahnya beda. It's okelah.

Tapi kalau sudah seperti ini....

'Soalnya mamanya dia kakeknya belanda gitu dech, terus papanya dia kalau ga salah kakeknya atau buyutnya ada campuran Inggris dan Ambon gitu'

saya sudah bingung mencernanya.Jadi hubungannya dengan dia apa? Toh juga secara fisik masih sedikit seperti orang indonesia kebanyakan aku lihat. :). Sorry.

Sejujur-jujurnya, aku ga tau apa aku yang kurang bergaul dan berpikiran sempit.
Aku masih bingung kenapa sampe buyut dibicarakan seperti itu. Atau mungkin aku bukan orang batak yang baik, gak bisa diajak martarombo. :).

Thursday, November 18, 2010

The Grass is always Greener

Kata orang rumput tetangga selalu lebih hijau...

Beberapa waktu yang lalu, seperti biasa DM nawarin ku satu album. Lagu-lagunya mulai dari rock yang sangat keras dan tak jelas sampai slow. Dan tibalah pada lagu Kramer ini.

Kokoh Barbie bilang "musiknya seperti era 70-an". Heheehehehehehehehehehe.

Tapi meski ada satu lagu yang jelas-jelas tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan, aku suka beberapa lagu dari albumnya. :)

--------------------

Terkadang sering kita(sebenernya aku sendiri saja tepatnya) berpikir atau menganggap apa yang dimiliki orang lain lebih baik dari apa yang kita miliki.

Ketika seseorang diberi tanggagungjawab lebih ada keirian di dalam hati, mengapa kita tidak diberikan tanggungjawab yang sama karena diri sendiri merasa mampu atau bahkan bisa lebih dari situ.

Ketika orang lain memiliki hal lebih yang tidak kita punya, sering kali kita cemburu dan iri. Dan tak jarang menimbulkan pemikiran negatif tentang dia.

Atau ketika seseorang enteng-enteng saja menjalani hidupnya dan seakan tampa beban, tak jarang pula kecemburuan itu datang ingin menjadi diri orang lain. Dan berpikir seandainya aku diposisi dia betapa indahnya dunia ini.

Padahal mungkin kita terlupa tiap orang menanggung tanggung jawab masing-masing sesuai kapasitas masing-masing. Kapasitas itu akan terus naik ketika kita sudah pantas dan mampu menyelesaikan hal lebih berat lagi. Menurut aku, Tuhan mungkin melihat aku belum siap menerima suatu tanggungjawab sehingga tak diserahkan kepadaku, Dia masih memberikan ku waktu untuk meningkatkan kapasitasku dulu hingga aku benar-benar siap.

The Grass is always Greener From the Other Side of the Hill

Yah... kalau aku hanya berdiri menatap taman ku dan membandingkannya dengan taman tetangga yang sudah ditanamin rose, aster, bunga kertas, dan banyak tumbuhan perdu lainnya, tentu saja taman ku tak seberapa, tak indah karena hanya ditanami anggrek dan beberapa pot tanaman lainnya. Tapi jika aku memandang semua taman yang ada disekitarku, tamanku tak lah terlalu kecil dan tak sejelek yang ku bayangkan. Tamanku tetap indah.

Yang perlu ku lakukan hanyalah berdiri ditempat yang memampukan ku memandang secara keseluruhan tidak terpusat ke tetengga sebelah tapi seluruh hal.

Disana akan ku lihat taman yang tidak seindah tamanku, tamanku yang indah, dan taman yang lebih indah dari tamanku.

Hidup yang penuh warna.....

Jadi buat apa merengut dan hanyut dalam kecemburuan?
Toh juga hidup harus seimbang, dan perlu banyak melihat, mendengar dan belajar untuk menambah referensi guna meningkatkan kapasitas.

----------------------

Dibawah ini reff dari lagunya, ga bisa ngetikin sma liriknya pendengaran juga sedikit terganggu, soale da ngantuk berat. :P


The Grass is always Greener on the OTher Side of the Hill

Reff:
Hold on
believe in what u're doing
sometimes crying can be very close to laughing
keep strong, believe in what ur mission is
the grass is always greener on the other side of the hill