Wednesday, June 29, 2011

Akar-akaran


Pagi ini sehabis lompat-lompat tali seperti biasa, sedikit kesel oleh 2 kata yang mungkin terucap tidak sengaja atau tidak dimaksudkan untuk menyakiti.

Pagi ini setibanya dikantor aku membaca renungan harian ini yang dikirimkan ke email seperti biasa.

Moga memberkati yang membaca juga.


Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. (Imamat 19:17)

-------------------------------


Nats: ... seperti air mencerminkan wajah, demikian hati manusia mencerminkan manusia itu (Amsal 27:19)

AKAR PAHIT

Salah satu tugas saya di rumah setiap dua minggu sekali adalah memotong rumput dan semak di halaman rumah. Ketika melakukannya saya harus sangat berhati-hati, sebab ada sejenis semak liar di situ, yang akar dan batangnya berduri. Apabila sampai tergores sedikit saja, racunnya bisa membuat seluruh tubuh bebercak merah, terasa gatal dan panas.



Akar pahit yang menyerang hati manusia juga bagai duri; sedikit saja menggores hati kita, racunnya akan menyebar ke seluruh hidup kita. Itu sebabnya dalam Alkitab banyak sekali ayat yang mengingatkan orang beriman agar menjaga hati. Sebab, seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati mencerminkan manusia itu. Lalu, bagaimana menjaga hati agar tidak "ditumbuhi" akar pahit? Ibrani 12:15 mengingatkan jemaat agar jangan menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, sebab itu akan menimbulkan akar pahit. Sebaliknya, jemaat Tuhan dipanggil untuk hidup kudus. Yakni, mengkhususkan hidup untuk menaati Allah, hidup dalam kasih dan kemurahan Allah, dan berdamai dengan semua orang (ayat 10, 14). Menjauhi percabulan dan pemuasan nafsu yang rendah seperti Esau, yang hanya mengutamakan kebutuhan lahiriah dan mengabaikan hal-hal yang bernilai kekal (ayat 16, 17).



Jagalah hati kita agar tidak ditumbuhi akar pahit. Orang yang hatinya dipenuhi akar pahit hanya akan menularkannya pada orang lain; dan membuat hidup serbapahit, murung, penuh ketidakpuasan, pertengkaran, selalu mencari kesalahan orang sebagai bahan kritik yang menyakitkan. Akan tetapi, orang yang hatinya dipenuhi kasihkarunia Allah akan selalu menularkan perdamaian, persahabatan, dan nasihat yang membangun serta membesarkan hati --SST

HATI PAHIT HANYA MEMBUAT HIDUP SURAM
HATI YANG DEKAT TUHAN MEMBANGKITKAN HIDUP YANG MURAM


Tuesday, June 28, 2011

Rumput Tetangga Ohhh Rumput Tetangga



Pagi ini, aku baca status buzz miliknya tulang Rommy, misi copas tulang "Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain... :)".

Yah memang kebanyakan orang selalu melihat rumput tetangga lebih hijau dibanding rumput ditaman sendiri. Habisnya tanaman sendiri lupa disiram tiap hari atau 2 hari sekali, lupa disiangin, lupa dikasih pupuk serta dirawat. :P.

Tiap orang mungkin akan memiliki tanaman yang hijau jika melakukan hal yang kurang lebih sama seperti yang dilakukan role model tersebut, atau melakukan usaha lebih sedikit lagi. :).

Tapi kalau semua sama hijaunya, wah ga berwarna dungs hidup ini. :P.

Terkadang memang perlu untuk melihat tanaman yang lebih indah dari tanaman kita biar jadi referensi. :). Terkadang sangat perlu pula untuk melihat bahwa tanaman kita lebih indah dari tanaman tetangga sebelah supaya kita tau bersyukur dan menikmati tanaman sendiri. :).

Jadi ingat postingan sebelumnya, dan lagu si Krammer "The Grass is always Greener on the OTher Side of the Hill", karena memang tentu saja jika sudah keluar dari kebun sendiri (ego diri sendiri kali yah) dan berusaha melihat sekitar, tentunya kesempulan yang didapat akan berbeda pula. :P

Tetep setuju dan suka dengan reff lagunya krammer ini

Hold on
believe in what u're doing
sometimes crying can be very close to laughing
keep strong, believe in what ur mission is
the grass is always greener on the other side of the hill

Friday, June 17, 2011

Beastly



Apa yang paling ku suka dari alur cerita film ini?

Ceritanya sederhana, tidak terlalu dibuat-buat, konfliknya tidak terlalu berat untuk ditonton dan dicerna, dan tentunya alurnya ringan dan menarik.

Film remaja menurutku, dan sedikit seperti dongeng. Cuman dongeng yang disajikan sedikit lebih modern dan dapat di terima orang zaman sekarang, karena dibalut romantisme modern. :).

Kyle (Alex Pettyfer) memiliki semua hal yang kalau menurut orang zaman sekarang adalah sosok lelaki sempurna. Secara fisik ok, pintar, kaya, populer, dan memiliki banyak orang disekelilingnya *meskipun alasan tiap orang tetep disampingnya selalu azas manfaat*.
Lihat saja diawal film sewaktu ada pemilihan ketua (yang ini aku lupa ketua apa) dia bilang "Siapa yang tidak ingin memberikan vote kepadaku? Karena aku kaya, populer dan good looking."
Sementara itu meski dia memiliki semua, dan ayah yang memenuhi permintaannya, dia sendiri jarang bertemu dengan ayahnya. :P. Kekosongan sosok :).

Lindy (Venessa Hudgens) mungkin sedikit tidak beruntung. Kehilangan ibunya, membuat ayahnya jadi pecandu dan punya utang dimana-mana. Meski dari sisi itu dia tidak beruntung, tapi dia pintar, gadis yang bersahaja dan baik, sering bekerja paruh waktu memenuhikebutuhannya. Pengagum Kyle meski yang dikagumi tidak begitu memandangnya. Akan tetapi dia memiliki pandangan positif terhadap Kyle. :). Hingga disuatu acara Kyle menyematkan mawar putih ke dada Lindy dan mereka berdua fotoan :). Kyle sendiri bingung dengan apa yang dirasakannya karena ada sesaat lamanya dia memandang Lindy.

Kendra (Mary Kate Olsen), seorang penyihir berpakayan nyentrik. Merasa terhina oleh Kyle, dia mengutuk Kyle menjadi bertampang jelek dan menjijikkan penuh 'ukiran' dimana-mana. Kutukan itu akan hilang ketika Kyle menemukan cinta sejatinya dan ketika cinta sejatinya menyatakan "I love you", waktu yang Kendra berikan adalah 1 tahun. :)

Diawali dari kutukan itu. Kyle mengurung diri dan merasa tertekan. Ayah Kyle yang super sibuk itu, untuk sedikit 'menenangkan' Kyle memindahkan dia ke rumah yang berbeda bersama seorang pembantu Zola (Lisa Gay Hamilton). Meski dia dihadiahin permintaan yang belum terpenuhi ayahnya sebelumnya (Ducati), tetep saja dia merasa dicampakkan karena ayahnya tidak pernah muncul untuk menjenguknya. Walau pun demikian ayahnya tetap memberikan guru private agar dia tidak terlalu ketinggalan disekolah Will (Neil Patrick Harris). Guru buta tetapi memiliki pendengaran yang bagus. Kyle sering bertukar pikiran dengan kedua orang ini.

Aku suka pernyataan Will, yang menjadi pegangan hidupku selama ini, "Bagiku tidak penting bagaimana orang memandangku, tapi yang lebih penting adalah caraku memandang diriku sendiri". Berpikir positif diawali dengan memandang positif diri sendiri.

Aku suka, cara dia memaafkan ayahnya ketika ayahnya tidak kunjung datang. Dia menelepon ayahnya dan bilang "Ayah, punya waktu minggu depan.. Yah aku tau mungkin bisa ditunda sampai 2 minggu lagi. Tidak apa-apa. Tapi sebaiknya kita berbicara jujur." :). Pribadi yang dewasa tidak menguber emosi. :)

Hari pertama ia meninggalkan rumah 'persembunyian' dia adalah untuk melacak keberadaan Kendra, untuk minta maaf dan menunjukkan penyesalan serta perubahan dalam dirinya. Tapi Kendra bersikeras. Pada tempat yang sama Kyle melihat kekasihnya selingkuh dengan sahabatnya, kekasihnya berkata "Aku capek jadi pribadi yang kasar selama ini". Hal ini semakin menyakiti Kyle. Secara tak sengaja Kyle bertemu Lindy di tempat yang sama, dia tidak mengenali Kyle karena menggunakan topi dan dengan penampilan BEASTLY - menjijikkan nya. Meskipun Lindy tidak mendapat perhatian Kyle selama ini dia memiliki pandangan positif tentang Kyle.

Diawali hal itu, Kyle mulai melacak keberadaan Lindy. Mengamat-amati aktivitas Lindy. Dan hal itu terjadi hingga dia menyelamatkan Lindy dan ayahnya. Yang pada akhirnya meminta ayah Lindy memberikan izin agar Lindy tinggal bersama Kyle dengan alasan keamanan.
Dan romantisme pun berlanjut. :)

Hingga akhirnya, seperti bisa ditebak Lindy adalah true love Kyle.

http://www.youtube.com/v/Neo6W1f7hyY&rel=0&fs=1










Tuesday, June 14, 2011

Butuh Orang Lain

Beberapa waktu yang lalu aku membaca distatus FB seseorang mengenai sesuatu hal yang dia bangun dengan partnernya. Tapi sekarang itu hanya tinggal rancangan, dia sendiri bingung apa yang harus dia lakukan untuk mewujudkan rancangan itu. Kalau boleh ngeluarin pendapat, rancangan itu bisa diwujudkan ketika dia dan partnernya masih dalam satu visi untuk mewujudkannya, jika tidak dia harus mencari partner lain. :)

Kita butuh partner. Kebanyakan hal yang kita kerjakan membutuhkan partner, membutuhkan orang lain. Ketika orang lain yang dimaksudkan masih satu visi dengan kita pasti semuanya akan berjalan baik-baik saja, akan tetapi ketika sudah berbeda visi atau ketika yang satu sudah tidak mau bertumbuh lagi atau yang satu tidak mau saling melengkapi lagi. Ada baiknya kita mencari dan menemukan partner yang lain. Tapi ada baiknya memandang kembali ke hal positif yang telah menjadi latar belakang visi itu.

Pagi ini aku membaca renungan harian yang dikirim ke email kantor seperti hari-hari biasanya. Jadi teringat seorang sahabat diseberang sana.

Semangat... Semangat... Semangat





Butuh Dua OrangBacaan hari ini: Kejadian 13:1-9
Ayat mas hari ini: Kejadian 13:8
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 12-15

Selalu dibutuhkan dua orang untuk bertengkar”, demikian kata sebuah pepatah lama. Benar, ketika ada dua pihak yang sama-sama berniat memperebutkan ”kemenangan pribadi”, maka pertengkaran pun ”sukses” diciptakan. Padahal, jika salah seorang mau menyadarkan dirinya untuk berhenti memusatkan perhatian pada masalah dan mengarah pada pencarian solusi, maka pertengkaran takkan berpanjang umur. Sebuah fakta yang kerap ”tertutupi” saat dua orang terlibat adu argumentasi atau perselisihan.

Para gembala ternak Abraham dan Lot juga pernah bertengkar dan berkelahi karena ladang dan air untuk menggembala tidak cukup bagi mereka (ayat 6,7). Maka, masalah itu diteruskan kepada Lot dan Abraham. Sangat wajar jika kemudian mereka ”meneruskan” pertengkaran tersebut, sebab masing-masing bisa merasa punya hak yang patut dipertahankan. Syukurlah, Abraham mampu mengendalikan dirinya dan melihat bahwa kekerabatannya dengan Lot-lah yang harus dipertahankan (ayat 8). Itu sebabnya ia memilih untuk segera menghentikan pertengkaran dengan cara mengalah.

Kita belajar dari Abraham bahwa saat hamba-hambanya bertengkar, Abraham tak berpikir pesimis, ”Ah, mungkin hubunganku dengan Lot harus berakhir di sini.” Sebaliknya, ia melihat bahwa Lot tetaplah kerabatnya—sampai kapan pun. Itu sebabnya ia menujukan pikirannya pada ”apa yang bisa dilakukan supaya hubungannya dengan Lot tak sampai terputus”. Maka, keputusan dan tindakannya bukan lagi didasarkan pada emosi sesaat, melainkan pada kebijaksanaan yang bermanfaat. Kiranya Tuhan memberi kita hikmat seperti ini, ketika sebuah pertengkaran diperhadapkan pada kita.

KETIKA BERTENGKAR, JANGAN BERPIKIR MENGAKHIRI HUBUNGAN

PIKIRKAN SEGALA CARA UNTUK MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN

Monday, June 13, 2011

Dipecah-pecah tapi disatukan kembali

Pecah Belah..... :P

Ini sebenernya cerita narsis sedikit plus apa yang ku peroleh kemaren...

Kemaren adalah hari pentakosta kedua, yang kalau digereja suku seperti diriku ini pastinya ada ibadah juga. Sama seperti natal dirayakan dua kali, paskah dirayakan dua kali, dan pentakosta dirayakan dua kali.

Oh yah, pentakosta disini hari hari turunnya Roh Kudus. Bukan seperti makna hari ke50 diperjanjian lama Alkitab. Maklum aku kurang ngerti juga soal ini semua :P.

Setelah sekian lama, tepatnya setelah pisah dengan ortu, aku ga pernah gereja lagi di hari kedua itu. :P. Peace mom..... Baru kemaren gereja lagi..

Pulang kerja 18.15, kita bertiga berangkat gereja. Ngasih makan cacing dulu tentunya sebelum ibadah, karna ga enak cacing-cacingnya ikut nyanyi di gereja... hehehheheheh... makan malam dulu maksudnya.

Jadilah kita ibadah, meski telat dikit. :P.

Bahasa Batak.
Yang disebelah kiriku, keseringan diam dan nunduk. Yang sebelah kanan grasak-grusuk ga jelas, ga tenang, sesekali berbisik (*sebenernya ga berbisik sih, suaranya kedengeran kencang banget, sampe bapak2 didepanku noleh*). Tapi diriku maklum saja kepada orang berdua ini, maklum katanya bahasa bataknya kurang lancar. Hehehheeheh, batak dalle berdua.

Ayat khotbah tertulis di : 1 Musa 11 : 1-9

Mulailah dibacakan, sebelah kiri berbisik 'ga ngerti...'.
Dengan bangganya diriku, meski aku juga kurang ngerti aku bilang "Ini tentang menara babel, pangkataion itu bahasa bukan?" :P
Senang rasanya jadi orang paling pintar bahasa batak kemaren, wkhahahhahahahha, karna biasanya aku orang paling ga ngerti bahasa batak di tengah teman-temanku.

Wew, jadi narsis dikit.

Mungkin aku tidak mendengar seluruhnya khotbah amang pendeta itu, tapi ada beberapa point yang menarik buatku:

  1. Manusia itu dikaruniai ilmu dan kecerdasan oleh Tuhan. Buktinya mereka sanggup membangun menara babel itu.
  2. Manusia pada dasarnya sudah diberikan bibit kesehatian. Buktinya mereka mampu memiliki tujuan yang sama 'agar tetep menyatu dan tidak tersebar/tersesat'.
  3. Tuhan suka melihat kesehatian manusia, akan tetapi ketika visi yang muncul dari kesehatian itu untuk menentang rencana Tuhan. Tuhan sendiri punya cara sendiri untuk mengarahkan kesehatian itu ke arah yang sesuai rencana Tuhan.
  4. Tuhan yang membuat manusia memiliki berbagai bahasa mencerai beraikan manusia itu sehingga tidak diam disatu tempat lagi.

Dulu waktu masih sekolah minggu, aku selalu berpikir Tuhan itu ga adil dan jahat. Karna Dialah aku harus belajar bahasa inggris. Karna Dia aku gak ngerti apa yang diucapkan dipilem-pilem kartun ini. Iiiiicccccchhhh.

Tapi sama seperti Dia mecerai beraikan bahasa manusia, semua dipersatukan kembali dengan Roh Kudus, bahasa roh yang dimengerti oleh semua bahasa. Happy ending juga ini ternyata ceritanya. :P. Mungkin itulah makna khotbah kemaren, tapi dua alinea terakhir ini hanya reka-rekaanku saja, ga diucapin pendetanya. Jadi kalaupun salah, tolong dikoreksi. :)

Thursday, June 9, 2011

Join-joinan

Hari ini, menjelang pulang si boss suruh cross check report. Terjadi 'gap' yang sangat tinggi soalnya.

Mulai query-queryan lagi. Ternyata masalahnya hanya antara inner join dan left join.


Mumpung baru ngerjain, dan ga akan ada juga yang marah kalau sedikit dioret-oret disini. Biar sekalian jadi catetan. heheehe.


Inner Join akan hanya menampilkan tabel sisi kiri yang datanya sama dengan data di pasangan joinnya yg disisi kanan.


Left (Outer) Join akan menampilkan semua isi tabel sisi kiri, walaupun data di pasangan joinnya yg disisi kanan nilainya tidak sama ataupun bernilai null.


Right (Outer) Join akan menampilkan semua isi tabel sisi Kanan, walaupun data di pasangan joinnya yg disisi kiri nilainya tidak sama ataupun bernilai null.


Cross Join akan menampilkan semua isi tabel sisi Kiri akan memiliki pasangan semua data disisi kanan.


Full (Outer) Join akan menampilkan semua isi tabel sisi kiri, walaupun datadi pasangan joinnya yg disisi kanan nilainya null dan sebaliknya.

Wednesday, June 8, 2011

Tempat Sampah


Pagi ini aku kembali lagi membaca "Tempat Sampah Bagi Yang Terkasih". Meski sudah pernah baca sebelumnya, tapi tetep memberi makna juga buatku.



Amsal 25:15; Galatia 5:16, 22-23
Suatu kali seorang anak berkata kepada ibunya, "Bu, Bapak ini aneh ya, cuma begitu saja jadi marah." Ketika itu penyebabnya hanyalah secangkir teh yang tidak manis, tidak seperti yang biasa disediakan istrinya ketika dia pulang kerja. "Ya, mungkin Bapak sedang banyak masalah sehingga memendam emosi di hatinya," jawab ibunya bijak. "Ya, tetapi kok Ibu yang dimarahi, kan itu tidak adil. Ibu kan hanya kurang menambahkan gula di minuman Bapak," sanggah anaknya. "Benar sih, Nak. Tetapi, mungkin saja Bapak tidak sempat mengeluarkan emosinya tadi. Dan, kita tidak berharap kan supaya Bapak marah-marah sama orang lain? Bisa lebih kacau jadinya," jelas ibunya. Sekalipun tidak puas mendengar penjelasan ibunya, anak itu hanya diam saja.Di hati kecil setiap manusia, tidak ada seorang pun yang mau dijadikan sasaran kemarahan orang lain. Tetapi, orang yang hidupnya dikuasai Roh Kudus akan mampu meredam setiap kemarahan orang. Seorang hamba Tuhan berkata, "90% lebih emosi seseorang dalam bentuk kemarahan dilampiaskan kepada orang-orang terdekat dan yang dikasihinya. Suami kepada istri dan anaknya, istri kepada suami dan anaknya, anak kepada orang tuanya." Hamba Tuhan ini memberi alasan bahwa mungkin saja seseorang tidak berani atau sungkan untuk marah kepada orang lain. Sehingga, tempat yang "enak" untuk marah adalah orang-orang terdekatnya. Hamba Tuhan lain berkata, "Kita harus memiliki hati bagaikan samudera, terutama bagi keluarga kita. Anda tahu samudera itu apa? Samudera adalah tempat yang bisa menetralkan setiap bangkai yang dibuang ke sana. Tidak ada bau bangkai di samudera. Hati kita juga harus bisa menampung "bangkai" keluarga kita, yaitu kemarahan dan kekesalan. Dan, menetralkan "bangkai" tersebut. Maksudnya supaya "bangkai" itu tidak dibuang ke tetangga." Memang terkesan tidak adil, tetapi itulah salah satu fungsi orang-orang yang berada di dalam satu keluarga. Daud, dia bisa garang kepada para musuhnya, tetapi dia bisa menerima kemarahan Absalom anaknya.Di satu sisi, kemarahan itu tidak dibenarkan, tetapi di sisi lain, seorang pasangan dan seorang anggota keluarga harus siap menjadi "tempat sampah" kemarahan tersebut. Penulis Amsal mencatat, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." (Ams 16:32). Itu berarti bahwa seseorang yang rela menjadi "tempat sampah" tersebut akan mempunyai kekuatan untuk menang, yaitu mengambil hati mereka yang marah, bahkan sanggup membawa keluarga dalam suasana damai sejahtera. Tetapi, untuk bisa demikian, dia harus hidup oleh Roh atau mau dibimbing Roh Kudus. Tentu kita ingin keluarga kita tenang dan nyaman. Maka, mulailah dari diri sendiri untuk mau hidup dibimbing Roh Kudus sehingga sanggup menampung perkataan dan tingkah laku yang tidak menyenangkan dari anggota keluarga yang lain.DoaBapa, aku ingin keluargaku damai sejahtera. Mulailah dari diriku ya Bapa dengan memberi kekuatan kepadaku untuk sanggup menampung kemarahan anggota keluargaku. Amin(Manna Sorgawi Edisi Juli 2010)



Sudah seharusnya memang tiap orang menjadi tempat sampah buat orang yang dikasihinya.

Kalaulah hati manusia itu seperti samudera atau lautan, jadi ingat kejadian tsunami baru-baru ini di jepang.

Bumi - daratan dan lautan.

Tsunami itu katanya terjadi karena patahan didasar laut, patahan itu mengakibatkan air naik ke daratan yang bisa menyapu bersih daratan.
Hati manusia itu seperti itu juga kali yah, sering menyimpan dan menjadi tempat pembuangan sampah. :). Lautan atau samudera itu tetap tenang dan diam. Akan tetapi ketika terjadi patahan lempengan tanah didasar laut, laut menyapu bersih daratan luas yang juga berperan mengantarkan sampah ke lautan. :).
Apa yang terjadi?
Sebagian orang menganggap itu kutukan atau takdir dari Tuhan atau manusia yang tidak bisa menjaga alam?
Meski kebanyakan orang marah ke lautan, tapi bumi tau, patahanlah yang membuat itu semua ternjadi.

Tapi aku suka satu pernyataan seorang korban letusan gunung merapi tahun lalu, aku lupa namanya dan detail perkataannya. Saat yang dia miliki sudah hancur, dan hanya menyisakan sedikit saja benih padi. Dia masih bisa bersyukur. Beginilah kira-kira "Tidak apa-apa, ini perlu untuk tetap menjaga keseimbangan. Karna meski yang maha kuasa telah mengambil apa yang kita miliki, tapi Dia tetap meninggalkan sesuatu agar kita bisa memulai kehidupan yang baru". :)