Showing posts with label Love. Show all posts
Showing posts with label Love. Show all posts

Monday, April 8, 2013

Lupa sudah bersuami


Oprek-oprek thesis lagi, setelah sekian lama terbengkalai akibat banyaknya kegiatan. Ditemani sahabat setia youtube. :). Karna sudah pegal dan penat baca lagi tulis lagi baca lagi tulis lagi (sudah looping entah berapa kali), jadilah blog ini ditulisin kembali.
Mendengar kembali lagu-lagu Ari Lasso lewat konser sang dewa cinta, rasanya aku tahu semua lagu-lagunya dan senyum-senyum sendiri mengingat semua hal tentang lagu-lagu itu, masa SMU dan kuliah dulu. Ulang lagi muter lagunya.
Tulisan ini memang tentang cinta tapi bukan cinta masa SMU atau kuliah dulu.
Binus punya program family gathering ke Bandung dalam waktu dekat, pendaftarannya dibuka selama Februari kemaren, sebagai karyawan aku daftar.
Kamis minggu yang lalu, HOP bidangku ingetin waktu rapat 'eh, jangan lupa kita ke Bandung. Udah pada daftar kan? Family gathering, Sonya udah bisa ajak suami karna sudah sah'. Tingtong. Langsung saja aku ngomong 'Aduh Pak, aku lupa udah bersuami waktu daftar, aku daftar sendiri' Si Bapak dan rekanku ngakak dengar jawaban ku.
Serius, bukan aku ngelupain suami, tapi memang lupa. Padahal suamiku ini tidak pernah melewatkan satu acarapun untuk menemaniku baik semasa pacaran maupun sekarang, kalau diperkenankan membawa pasangan. OMG.
Malah aku sudah minta izin ke suami mau ke Bandung tapi entah kenapa kelupaan daftarin, :P. Dan sebenernya dia sedikit melarang ku karna denger Trans Studio (takut semua wahana yang buat adrenalin keguncang, hehehhehe, kebalikan dengan ku yang suka kora-kora, halilintar dan tornado ala dufan). Dan kesepakatan kami hari minggu kemaren adalah semua yang berbau wahana yang sangat ku sukai itu tidak boleh, dia sendiri yang memilih wahananya.
Jadilah pagi ini aku daftarin suami dan dapat sambutan gelak tawa dari ibu sekertaris mendengar jawaban yang sama sewaktu ditanya 'Kan bisa daftar sendiri Bu kemaren, kok gak sekalian aja?'
Sebenernya ini bukan kejadian pertama, kejadian pertama itu Februari kemaren juga, waktu HOP minta kirimin CV (Curiculum Vitae) terbaru. Versi .doc udah ga kelihatan dimana, jadilah ketik-ketik ulang. Dan kejadian lagi Status : Single. hehehehhehe. Serius bukan melupakan atau buat apa. Ini asli karna kebiasaan buat CV yang dulu. Seriusnya lagi kalau tidak ada Muhsin (seniorku - teman seruangan), yang kebetulan lihat aku ngetik CV, pastilah CV itu sudah ke kirim dengan Status : Single. wkhhahhahaahh
Selebihnya seingatku sih kalau ngisi formulir pasti status ku menikah. :). Kalau orang tanya juga selalu ku jawab sudah menikah, bahkan cincinnya selalu dipakai. Hehehhe

Bait terakhir ini kutiliskan diiringin lirik 'aku jatuh cinta padamu sejak pertama bertemu', mungkin tak seperti lagu ini awal semuanya bagiku :). Tapi aku setuju 'cinta sejati tak pernah mati', cinta datang dalam berbagai bentuk :).

I do love pop.

Friday, January 30, 2009

Kisah Seekor Kupu-kupu

Soal berkorban untuk orang lain terlebih kekasih yang katanya belahan jiwa, akan tetapi kita sendiri juga belum ada ikatan yang pasti. Mau ga yah kita berkorban seperti ini? Kisah di cerita ini sudah berkali-kali aku baca, dan pertama kali membacanya ada air mata menemaniku, tapi tetep saja membuatku terharu tiap kali membacanya. Aku kadang bertanya ke diriku sendiri, apakah aku sanggup setulus itu kepada kekasih ku? Jawaban yang tak pasti selalu bermain dibenakku....

It's a great story.....


Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang pria dan wanita yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain

Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring dirumah sakit tidak sadarkan diri. Siang malam sang wanita menjaga di depan ranjang tiada henti memanggil-manggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun. Akhirnya sang wanita berdoa kepada Tuhannya agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari.

Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi dab lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhannya terharu oleh keadaan wanita yang setia dan teguh itu. Tuhannya bertanya kepadanya "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?" . Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya". Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Pertukaran sepert ini apakah kamu juga bersedia?". Si wanita terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab "saya bersedia!".

Akhirnya lelaki itu telah siuman, Namun sayang ia tidak melihat kekasihnya berada didekatnya. Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya. Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya.

Namun tiba-tiba sang kupu-kupu terkejut dengan apa yang dilihatnya di samping sang kekasihnya ternyata telah berdiri seorg wanita cantik. Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Sang kupu-kupu sangat sedih. ia seringkali melihat kekasihnya membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. sang kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.

Tiga tahun perjanjian Tuhannya dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan wanita itu. Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.

Dengan pedih hati Tuhannya menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya "Tidak". Tuhannya lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya "Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup".

ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR.

ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA.

MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA...

Thursday, January 29, 2009

Ketika 'Dia' Tidak Handsome or Beautiful

Dari milist tetangga neh ;)

--------------------------------------

May 28, '08 4:20 PM for everyone

...
Enjie: Dia ngasih tanda-tanda pdkt ya?
Che: Iya
Enjie: Ya usaha kenal lebih deket loh
Enjie: Sapa tau ... (jodoh maksutnya hihihi)
Che: Kalo sekedar jalan ga pa pa
Che: Tapi ... ga good looking
...


Good looking or not dalam pemilihan pasangan hidup ternyata ada pengaruhnya. Seorang teman juga mengungkapkan hal tersebut kepada saya dalam chatting singkat kami kemarin malam. Ehm, saya rasa memang benar bahwa penampilan luar mempunyai peranan khusus yang menyebabkan kita tertarik kepada seorang pria atau wanita, meskipun itu bukanlah hal yang terpenting.

Inner beauty selalu disebut sebagai hal utama yang harus kita peroleh dari pasangan hidup kita. Lihat saja apa pesan para orang tua kepada anak-anaknya ketika mereka mulai dewasa dan menginginkan mereka segera mengakhiri masa lajangnya, "Cari calon suami/istri yang baik dan pandai mengurus rumah tangga." Jarang sekali orang tua yang berpesan kepada anak-anaknya untuk mencari pasangan hidup yang cantik atau tampan terlebih dahulu daripada pasangan hidup yang baik tabiatnya. Meskipun begitu, pada kenyataannya soal penampilan luar juga tetap memegang daya tarik penting bagi setiap orang untuk akhirnya menetapkan pilihan hati melanjutkan ke jalinan relationship atau tidak.

Sewaktu mendaratkan kaki pertama kali di kampus, mata saya langsung menangkap sebuah pemandangan indah dari sosok laki-laki yang duduk persis di sebelah saya saat daftar ulang mahasiswa baru berlangsung. Dia tinggi, dia berkulit putih, dan pastinya begitu good looking terlihat di mata saya. Melihat penampilan laki-laki itu jelas saya tertarik secara visual sejak pandangan pertama. Kemudian adegan seorang gadis desa yang baru pertama kali merantau ke kota besar dengan tujuan untuk melanjutkan kuliahnya, bertemu dan berkenalan dengan seorang laki-laki tampan yang mempesonanya pun terjadi.

Kejadian setelah perkenalan di hari pertama daftar ulang mahasiswa baru itu kemudian berlanjut. Ternyata laki-laki yang saya kenal waktu itu satu jurusan dengan saya dan sekelas pula - o o, sungguh beruntung nasif saya hahaha. Tetapi kisah ala sinetron atau film romantis dari kisah pertemuan antara gadis desa dan pria idamannya di kota yang berlanjut ke jalinan relationship tidak terjadi kepada kami berdua - duh, sepertinya nyesel juga melewatkan bagian itu hihihi.

Setelah menyadari bahwa ia tidak seiman dengan saya dan mempunyai beberapa perilaku yang diantaranya tidak pernah saya ingini dari sosok pasangan hidup saya nantinya, maka kami pun tetap menjadi sahabat baik sampai hari ini tanpa ada embel-embel cinta antar pria dan wanita meskipun ia sanggup membius mata saya sejak pertama kali kami bertemu - dan kenyataannya dia memang diakui good looking oleh semua wanita di kampus jurusan saya sejak kami masuk kuliah sampai lulus, dan sampai sekarang.

Di lain kisah, pada akhirnya saya juga berkenalan dengan seorang laki-laki lain di kampus yang juga menarik perhatian saya. Kami bertemu dalam sebuah acara di persekutuan doa kampus. Ia adalah kakak kelas saya - senior jurusan. Tidak seperti laki-laki pertama yang membuat saya terpesona sejak pertama kali memandangnya, dengan laki-laki ini saya tidak begitu antusias menyambutnya pertama kali. Mungkin karena penampilannya yang sederhana, membuat saya juga biasa saja terhadapnya. Bahkan saya berulang kali lupa nama aslinya di awal perkenalan kami meskipun sudah sering bertemu dan berinteraksi - untungnya setiap kakak kelas di kampus saya dipanggil 'mas dan mbak' oleh adik-adik kelasnya, sebutan untuk kakak laki-laki dan perempuan dalam bahasa Jawa di Surabaya. Jadi meskipun lupa nama, tapi tidak pernah malu ketahuan karena kita bisa bersembunyi dibalik sapaan 'mas atau mbak' itu tadi hehehe.

Meskipun penampilan luarnya tidak mempunyai daya tarik lebih untuk mata saya, inner beauty yang dimiliki laki-laki ini lama-kelamaan bisa membuat saya tertarik. Keseringan kami berinteraksi lewat persekutuan doa kampus akhirnya membuat saya tahu bahwa ia seorang laki-laki yang takut akan Tuhan dan setia melayani pekerjaan-Nya tanpa pamrih. Saya menemukan apa yang saya cari dari sosok seorang pria yang seharusnya di dalam dirinya yang sederhana dan itulah yang membuat saya akhirnya angkat topi kepadanya.

Dari pengalaman saya di atas, membuktikan bahwa ada kaitan khusus antara penampilan luar dan penampilan dalam yang dimiliki oleh setiap orang. Keduanya tidak bisa dipisahkan sendiri-sendiri untuk membuat seseorang selamanya menarik bagi orang lain yang mengenalnya. Di dalam Firman Tuhan juga disebutkan jelas bahwa kita tidak boleh hanya tertarik pada penampilan luar seseorang karena penampilan luar bisa saja menipu.

Amsal 31:30, Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.

Apakah dengan begitu artinya kita harus memaksakan diri untuk mencintai orang yang baik dan takut akan Tuhan tetapi tidak menarik di hati kita karena penampilan luarnya ?

Akh, tidak perlu semunafik itu. Cinta tidak bisa dipaksakan atau sekedar dicoba-coba mungkin cocok atau tidak. Cinta berbicara mengenai proses memberi, menerima, dan bertumbuh bersama. Jika tidak bisa menerima seseorang yang penampilan luarnya tidak sama dengan apa yang kita inginkan, jangan paksa detik itu langsung menerimanya mentah-mentah tanpa kompromi hanya karena Firman Tuhan berkata bahwa perilaku baik melebihi penampilan luar.

Saya sering mendengar kesaksian teman-teman saya yang mendapatkan pasangan dengan penampilan luar yang jauh berbeda dengan bayangan mereka sebelumnya mengenai sosok pasangan hidup yang mereka idamkan tetapi jalinan relationship mereka bisa langgeng sampai ke jenjang pernikahan.

Kata mereka, "Ketika kamu menikahi seseorang, kamu menikahi seluruh hidupnya. Bukan sekedar wajahnya yang tampan atau cantik, atau juga harta atau hal-hal istimewa dari dirinya yang menarik bagimu. Hal yang terbaik yang akan dan harus kamu lakukan dalam pernikahanmu adalah saat kamu bisa menerima kekurangan pasanganmu and you enjoy there. Saat apa yang kamu inginkan tidak sesuai dengan apa yang kamu impikan sebelumnya, mintalah kepada Tuhan untuk membuatmu mampu melakukannya dengan tanpa paksaan. Ia akan selalu memberikan apa yang kamu butuhkan, meskipun itu kadang tidak kamu sukai."

Kita boleh mengharapkan wajah yang good looking dari calon pasangan hidup kita saat bergumul untuknya. Asalkan hal itu tidak lebih tinggi dan lebih utama dari penilaian kita terhadap perilakunya sehari-hari dan ketaatannya kepada Tuhan. Wajar saja tertarik kepada seseorang yang good looking menurut pandangan mata kita. Tetapi perlu diingat juga bahwa ketertarikan secara visual harus diuji dengan mempertimbangkan baik atau tidaknya perilaku orang tersebut dalam kesehariannya. Untuk apa mempunyai wajah yang cantik atau tampan jika perilakunya minus ? So, jangan pernah membutakan diri saat jatuh cinta sehingga membuat nurani kita tertutup hanya untuk menikmati penampilan luar seseorang saja. Keep the balancing about outer and inner behavior.

Tuesday, October 14, 2008

Mari bertanya kepada Tuhan

Sebenernya aku dikirimin oleh seorang temen, tapi gak ada salahnya bukan kalau aku buatnya di blog ini, aku terberkati waktu bacanya. Semoga kita yang membacanya terberkati pula.

"Yang Pernikahannya telah berakhir, Orang-orang yang telah menikah, yang segera akan menikah dan orang yang sedang mencari pasangan".

Beberapa tahun yang lalu, Saya bertanya kepada Tuhan untuk memberi saya jodoh,
"Engkau tidak memiliki karena engkau tidak meminta" kata Tuhan.
Saya tidak hanya meminta seorang jodoh tetapi saya juga menerangkan kriteria jodoh yang saya inginkan.
Saya meminta yang baik, sabar, pemaaf, berhasrat yang tinggi, jujur, pendamai, tabah, pengertian, lembut, hangat, pintar, humoris, perhatian, 'compassionate' , dan selalu berkata benar.
Saya juga menjelaskan fisik karakteritik yang saya impikan.
Waktu berjalan saya menambahkan pada daftar permintaan tentang jodoh yang saya inginkan.

Suatu malam, dalam doaku, Tuhan berkata dalam hatiku, "Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang kau inginkan".
Aku bertanya, "Mengapa Tuhan?".
Tuhan berkata, "karena Aku Tuhan dan Aku Adil. Tuhan adalah kebenaran dan semua yang Aku kerjakan adalah benar".
Aku bertanya, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memiliki apa yang aku minta dari-Mu?".

Tuhan menjawab, "Aku akan menjelaskan. Tidaklah adil dan benar untuk-Ku untuk memenuhi permintaanmu karena Aku tidak dapat memberi sesuatu yang bukan milikmu.
Tidaklah adil memberikan seseorang yang penuh dengan cinta kepadamu apabila kamu masih memiliki perasaan bermusuhan, atau seorang pemaaf, dimana engkau masih menyembunyikan kebencian, seseorang yang sensitive dimana engkau sangat tidak sensitive".

Lalu Dia berkata kepadaku, " lebih baik untukku untuk memberimu seseorang yang Aku tahu dapat tumbuh memiliki semua kriteria yang kau cari daripada membuatmu membuang waktumu untuk menemukan seseorang yang telah memiliki criteria yang kamu inginkan.
Jodohmu seharusnya tulang dari tulangmu dan daging dari dagingmu dan engkau akan melihat dirimu didalamnya dan engkau berdua akan menjadi satu.
Pernikahan seperti sekolah. Adalah sebuah kehidupan yang panjang. Dimana kau dan pasanganmu membuat suatu penyesuaian dan tidak saling menyalahkan satu sama lain, tetapi menjadi manusia yang lebih baik dan membuat suatu kerjasama yang baik.
Aku tidak memberikanmu pasangan yang sempurna, karena engkau juga tidak sempurna.
Aku memberikan pasangan dimana engkau akan tumbuh bersama.


Tuesday, September 30, 2008

Pacaran

Sering kali timbul sebuah tanya dihatiku "Mengapa orang ingin punya pacar?"

Apakah sekedar life style?
Apakah karna ngikut temen?
Apakah karna emang ngiri, kalau jalan ke mall ga ada yang di gandeng?
Apakah karna usia yang udah sewaktunya?
Apakah hanya karna kepengen?
Apakah karna tuntutan orang tua?
Atau, karna pengen ada yang nemenin ke pesta ato acara penting lainnya?
Atau karna perasaan sepi dan sunyi?
Atau karna pengen diperhatikan?
Atau karna pengen coba-coba?

Aku kadang heran, napa hal ini perlu dikhawatirkan sebagian besar orang. Padahal seharusnya punya pacar atau tidak, itu tidaklah menjadi masalah.
Beberapa waktu yang lalu, aku baca sebuah artikel kristen yang bilang 'Seharusnya kita jomblo atau tidak itu gak masalah. Tidaklah perlu sedih atau tertekan karena status jomblo yang disandang. Tidak ada yang salah dengan status jomblo. Sekarang tinggal kita yang menyandang status itu yang menyingkapinya, apakah kita akan memancarkan kondisi negatif atau positif. Berpikirlah positif dengan keberadaan kamu sekarang. Banyak yang dapat dilakukan meski kita jomblo, berpikir positiflah. Atau memang masih seharusnya kita lebih memperhatikan keluarga dan sahabat kita. Sudah seharusnya kita melakoni sesuatu dan berpikir positif, agar hal yang terpancar dari dalam diri kita juga positif.'

Aku setuju banget dengan pernyataan itu. Untuk apa coba harus memaksakan diri?

Aku malah lebih setuju untuk menjalani suatu hubungan jikalau memang aku sadar DIA adalah penyempurna kekurangan dalam hidupku. Aku bukan hanya membutuhkan DIA untuk menemaniku ke acara-acara, mall, dll tapi aku membutuhkan DIA dalam hidupku. DIA stimulun penyempurna hidupku. Dimana aku mampu menerima kelemahan dan kelebihan DIA, begitu juga sebaliknya.
Karna bagi ku Pacaran itu adalah sekolah, dan jika Tuhan berkenan akan naik tingkat ke jenjang Pernikahan. Dan dari banyak artikel dan buku kristen yang aku baca, Pernikahan itu sendiri tidak pernah mengenal kata lulus atau tamat, itu adalah proses belajar seumur hidup. Dimana masing-masing orang saling belajar untuk menyesuaikan diri dan tidak saling menyalahkan dan menyakiti, melainkan saling membangun dan bekerjasama sehingga mencapai hubungan yang lebih baik lagi. Pasangan kita adalah orang-orang yang Tuhan berikan dimana kita dan DIA dapat tumbuh dan dewasa bersama.

Dan jikalau aku belum merasa itu ada dalam diri seseorang, mengapa aku harus paksakan 'in relationship' dengannya? Gak ada yang pelu dipaksakan bukan?

Jadi buat mereka yang memang lagi mencari-cari pasangan yang tepat. Just pray and wait what His willing. Dalam doa, iman, dan pengharapan ga ada yang sia-sia dan kosong.

Moga sukses yach!

Wednesday, September 24, 2008

Romantisan

Beberapa waktu yang lalu, status gtalk dan Ym aku berisikan lagu-lagu akustik yang lagi aku dengar sewaktu OL. Tiba-tiba aku dapat dua chat dari dua orang berbeda.

Ib : Lagi jatuh cinta yah?
Me : Maksudnya?
Ib : Kamu lagi jatuh cinta yah?
Me : Ga. Napa?
Ib : Lagumu itu lah, lagu akustik yang themanya cinta-cinta gitu
Me : Emang aku suka akustik, kebetulan aja di PC aku lagu akustiknya itu.
Ib : Halah.. malu ngakuinnya
Me : Gak kq....

Then orang berikutnya

Ky : Suka lagu akustik yah?
Me : Yupi
Ky : Wah, kamu orangnya otomatis romantis dongs
Me : Ngarang qm...
Ky : Gak.. seriusan, itu tanda-tandanya.. dan otomatis kamu suka ma aku dongs..
Me : What?
Ky : Aku kan suka akustik juga, bisa mainin lagu dan musik akustik juga...

Mangararati orang ini kelihatannya.... langsung cabut dech aku dari pada makin mangararati... Hehehheeh

Tidak semua dari kita dapat menciptakan dan mendapatkan suasana romantis dari pasangan masing-masing.
Beberapa waktu yang lalu aku bertemu dengan seorang sahabat yang sangat menginginkan suasana romantis dari pasangannya, sayangnya pasangannya itu bukanlah orang romantis, dan selalu apa adanya aja. Sahabat aku itu sering uring-uringan juga dan selalu aja bilang 'Masa itu juga ga ngerti?? Masa hari-hari istimewa juga biasa aja buat dia, ga ada ngasih tunjuk itu istimewa... entah jalan berdua ato makan aja juga ga ada... ternyata ga nyaman dan ga enak banget pacaran dengan orang yang ga romantis....'
Hehehhheeeheeee.....
Hanya satu jawabanku 'Napa ga bilang langsung ke orangnya?? Toh juga ga semua manusia dibumi ini paranormal loch!!!'
Dia jawab 'udah.. tapi tiap saat dia lupa'
Hehhehheheheheee...
Gak tau lagi dech mau bilang apa.... kecuali 'sabar yah, tiap hal itu butuh waktu dan proses..'
Hehehheheheheeeee...

Aku juga pernah dengar curhatan dari seorang teman soal pacarnya
"Gw sayang banget ma pacar gw, cinta malah.. tapi pacar gw tu ga romantis, sebel juga kadang... gw suka BETE klo pacar gw ga ngarti-ngarti juga..."
Hehhehehehe.....

Pernah nonton film 'Pride & Prejudice' dungs yah, itu film lama. Aku aja da ga bisa diitung lagi berapa kali nonton film yang satu itu. I love the story.

Filmnya menceritakan sebuah keluarga (Benneth) yang memiliki 5 orang putri yang lom menikah, dan sudah menjadi beban buat orang tuanya, 'kapan sih mereka pada nikah?'
Pada akhirnya sih tiga orang putrinya menikah (Jane dengan Mr. Bingley, Lizzy dengan Mr. Darcy, Lydia dengan Mr. Wikcham.. klo ga salah sih!!!).

-------- cerita selengkapnya nonton aja yah ---------

Resensi filmnya ada di:
http://id.shvoong.com/books/classic-literature/1784873-pride-prejudice/
dan
http://id.shvoong.com/books/490433-pride-prejudice/

Awalnya sih, filmnya biasa aja dan susah banget dimengerti. But setelah nonton dua kali baru dech aku ngerti.
Buat aku ada yang lucu juga nonton film tu....
Ada seorang pendeta yang menurut aku kaku banget, kalau gak salah Mr. Collins. Gak kebayang kalau semua pendeta seperti itu gimana yah? Aku jadi bertanya-tanya 'Apakah papa aku juga seperti itu dulunya?' Menurut pengakuan kisah beliau, sepertinya sih enggak.
Pada awalnya Mr. Collins tu 'melirik' Jane, tapi dengan halus sang ibu nolak dengan bilang 'unfortunatly, Jane will be angaged sooner....', yang kemudian membuatnya 'melirik' Lizzy. Lizzy juga menolak beliau (Hehehhehee), menurut aku sih alasan
utama Lizzy menolaknya adalah sikap kakunya itu loch. Hal itu dibuktin waktu dia bilang 'Mr. Collins membuatmu kehilangan selera cinta'.. hehehhee
Lizzy juga sempat emosi (tepatnya sih sedikit tidak menerima) ketika Charllote(sahabatnya) menerima pinangan Mr. Collings. Tapi jawaban Charllote itu loch yang pantas ditiru. Charllote bilang 'Tidak semua dari kita mampu memperoleh dan menciptakan suasana romantis'.
Hehehheeee....

Bener juga kan apa yang dibilang Charllote itu. Tidak seluruh orang bisa menciptakan susana itu dan tidak semua orang mampu memperoleh suasana itu sesuai harapan. Dan sekarang aku baru mengerti perkataan 'I just love you, just the way you are..' mungkin karna hal ini juga yah.. hehheheeeheheeee

Bagi mereka pengagum romantisme, mungkin akan menyukai lagu-lagu ciptaan Jim Brickman dengan tingkat sastra yang tinggi.
Bagi mereka yang kurang mengagumi romantisme, mungkin akan menyukai lagu-lagu yang secara gamblang ngungkapin perasaan mereka.

Tak ada yang salah kan dengan hal itu? Terpulang ke personal yang mengalaminya.

Hehehehehehehhe