Tuesday, May 31, 2011

Jalan-jalan happy


Hari itu, 24 Mei 2011, seperti biasa kerjaan banyak. TITIK, ga pakai tanda seru.

Mulai pagi sampai siang jidat berkerut seperti kedutan digaun. :P. Menjelang sore masih sibuk dengan project pencil. Makin ngerut aja jidat, karna harus buat dan update TS. :D :D.

Jam 16.00 kerjaan selesai, tapi anak-anakku belum. Otomatis aku bingung mau ngapain. Dengan pasti, aku buka folder-folder e-book dan cerita. :P. Outlier dan Seven Habits adalah dua buku yang dari dulu pengen dibaca tuntas.

Pertama singgah di foldernya Outlier, bahasa inggris boooookkk. Kepalaku garut-garut lagi untuk kesekian kalinya. Tidak menyenangkan.

Persinggahan kedua, Seven Habit. Sama saja bahasa inggris, tapi daripada ga ada yang dibaca, terpaksa dach baca juga. Perjuangan banget emang bacanya. Beda atitude, aptitude, dan altitude? Sudah pasti keluarga besar google jadi tempat persinggahan berikutnya untuk bertanya. :P.

Boss yang di blue room tiba-tiba nanya lagi ngapain(pasti karna mau tenggo ini). Xixixiixi.
"Lagi baca Seven Habit, perjuangan banget ini google dan google translate mulu ini.... :("

Akhirnya malam sepulang dari kantor, *moga bisa pulang sore sekarang dari kantor*, kita makan dan boss tadi ngajak ke gramedia. :P.

Aku paling suka ke gramedia. Banyak hal lucu yang bisa didapat disana. Banyak hal baru disana yang bisa dijadikan pelajaran.

SA : Neh (Sambil serahin dompet dan HP)
AG : Kenapa? (Masukin Dompet dan HP ke kantong)
SA : Biar aku bebas bergerak.
AG : Iiiiiiiihhhhhhhhhh, dasar.

Hehhehehehhehehehe.

Setelah ke komputer terdekat, untuk search SEVEN HABITS versi indonesianya, ternyata stok kosong. Jadilah kita cari OUTLIER, kebetulan masih banyak stoknya. Dan ternyata ada 3 buku lagi temennya buku OUTLIER itu.


AG : Mau?
SA : Hehehhe, serius ini? Semua?
AG : Iyah beli aja sekalian semua.

Huahhahhahahhaha, pengen guling-guling rasanya saking senangnya. akhirnya setelah sekian lama. Aku dihadiahin bukunya. :P. Dan ini buku pertama ku ditahun ini, udah sangat lama tidak beli buku lagi, terakhir keempat seri novel 'tiga negara' yang dibeli pertengahan tahun lalu. :).

Thx so much!!!!!!!!!

*Tapi sepertinya ini sogokan, biar dua hari yang lalu aku gak marah waktu dia mau beli buku kesukaannya. Biar mataku ga melotot sambil bilang 'buku yang lom dibaca dan masih diplastikin kan masih banyak!!!!!'..... uuuuuuuuuugggggghhhhhhhhhh*

Berhubung waktu masih ada sekitar 45 menitan sebelum gramedia tutup. Kita baca buku neh. Masing-masing cari buku yang disukai. Aku tetep cari buku-buku karya MALCOLM GLADWELL yang udah dibuka plastiknya, dan ketemu sama Tripping Point.

Coba tebak apa yang dia lakukan???

yah.. yah.. yah..
Pergi ke rak buku yang berisi buku kesukaannya. Berhubung buku-buku yang dia sukai masih diplastikin. Dan ada peringatan keras dikertas kecil di rak itu untuk tidak membuka plastik dan membaca buku itu. Tapi tetep saja dia buka plastiknya (Hehhehehhehehe, contoh yang tidak bener ini dan ga patut dicontoh) dan datang kesebelahku untuk membaca bersama. :).

Dan dengan bangga dan tertawa puas dia mengakuinya!!!!!

Hehehhehehehheheeee.

Coba tebak siapa lagi baca apa?



Dan ketika yang satu sedang sibuk cerita tentang buku yang dibacanya yang satu sibuk dengan kamera kecilnya.



Inilah jalan-jalan happy versi kita. hehehhehehhehe.. tiap hari lucu dan lucu dan lucu... meski diselingi kekesalan dan kerjaan yang banyak...

Friday, May 13, 2011

Berlari Cepat

Sudah lama tidak coret-moret lagi. Hehehehe, saatnya memulai lagi apa yang sempat tertunda dan terlupakan.

Pernah melakukan perjalanan panjang?

Apa yang dihasilkan dari perjalanan itu?

Di setiap perjalanan akan selalu ada rasa lelah dan ingin segera sampai ke tujuan?
Dengan hal apa orang-orang mengatasi ini dan tetap sabar menjalaninya hingga sampai tujuan?
Orang-orang memilik cara yang berbeda mengatasinya. :)

Semenjak orang tuaku pindah tugas ke Aek Nabara, yang kalau kesana harus ajubileh sulitnya dari posisi aku sekarang (menurutku, karna kalau ke sana dari Rantau Parapat lancar-lancar saja dan hanya butuh waktu 15 - 30 menit. :P, hukum relatif menempati posisi teratas neh.. heheheeheh).
Pertama kali pulang kesana, melalui Pekanbaru tentunya karna aku pikir lebih dekat. :P. Belum pernah ke Pekanbaru sebelumnya, dan memang sedikit sulit. Perjalanan Pekanbaru - AekNabara kalau ga salah tengah malam itu, karna baru dapat bisnya. :P.
Awalnya aku kira, hanya 3-5 jam tapi ternyata.... Hehehehehe.
Dibis juga tak tenang, Sedikit berisik dan aroma-aroma tidak sedap di idung. :). Terlebih karena rasa waswas, kalau bukan orang dekat yang duduk disebelahku. Situasi jalanan lancar, meski sedikit rusak. Malam gelap diluar, ada beberapa waktu hujan lebat. Sebelumnya aku tidak pernah perjalanan lintas timur atau lintas barat sumatra yang sering orang bicarakan, perjalanan itu memberikan sedikit gambaran buatku. Awalnya yang aku bayangkan dapat bis nyaman, tapi ternyata bisnya penuh dengan sedikit 'bangku tempel'. Kasihan juga keluarga yang disebelahku, bawa bayi. Bayinya nangis-nangis mulu. Belum lagi si bapak suka marah-marah dengan logat khas Medan tentunya. Dan entah kenapa aku masih saja kaget mendengarnya. Hehehehhe.
2 jam sebelum nyampe AekNabara, air mata ku sudah menetes. Lama bener nyampenya...... Kesal... Emosi... Mungkin juga karna sehari sebelumnya aku masih lelah karna kerjaan dan kuliah, jadi sensitif. Hehehehehehe.

Masih jamnya orang tidur, pastinya mamaku masih tidur juga tentunya. Aku sms mama dengan nada emosi "Mam, jauh kali ini. Masih lama lagi kah?". Kagetnya, mamaku langsung bales "Iyah boru, sabar. 1-2 jam lagi itu." Meski dijawab seperti itu, ada kelegaan di hatiku kalau ditempat tujuanku ternyata ada orang yang tetap dengan siaga menantikan kedatanganku, berdoa untukku, dan tetap berjaga untukku.

Aku kembali semangat dan menghapus air mataku. Air mata cengeng, 4 tahun lalu. Hehehehe.

Sampai dirumah, pelukan hangat dan sarapan sudah menantiku. Dan tak hanya itu tidur dan tidur dan tidur. Itu yang ku butuhkan. :D :D :D :D. Tapi terlebih suasana rumah, kedamaian dan sejahtra yang masih hanya ku temukan jika kita sekeluarga berkumpul. :).

Gimana perjalanannya?
Melelahkan itu pasti. Nyesal? Enggak. Karna semua kelelahan itu terbayarkan dan terlebih lagi aku sendiri yang salah. Disuruh lewat Medan dan naik kereta. Aku malah memilih lewat Pekanbaru dengan alasan pengen merasakan gimana itu jalur-jalur sumatra. Belum cukup tangguh melalui hal seperti itu. :D :D :D. Dan itu memang jadi perjalanan Pekanbaru - AekNabara pertama dan terakhir ku hingga saat ini. Hehehehehe.

Sama seperti ditiap perjalanan, yang mungkin setiap orang juga memaknainya berbeda.
Kebanyakan orang akan berusaha memaknainya. Meski berjalan begitu cepat, jangan pernah untuk tidak mendengar apa yang harusnya didengar dan melihat apa yang harusnya dilihat. Terlebih memaknai apa yang seharusnya dimaknai. Waktu sunyi akan membantu menemukan siapa, tujuan, dan untuk siapa, untuk apa, terlebih bagaimana; sebenernya sebuah perjalanan. Tiap orang juga harus cukup besar hatinya untuk mengakui tiap kekurangannya. Tiap orang juga harus cukup cerdas dan dewasa hatinya untuk berlapang dada menerima konsekwensi dari tiap hal. Dan tiap orang juga harus memiliki hati yang kuat dan gagah untuk mengoreksi dan tidak mengulangi lagi kesalahan di tiap perjalanan itu.

Pagi ini menulis ini tiba-tiba iTunesnya mainin lagu "Careful - Michelle Featherstone". What a morning!!!!!

It's the little things
They pulled me in and I'm defenceless
I try to ignore like I've done before but it's just useless 
I've made up my mind that I'm gonna let you in
And I'm not afraid but I have to say
This is gonna hurt if it ever ends
But somehow you out shattered my defence
This is gonna hurt if it ever starts
So promise you'll be careful with my heart
It's the things you do
They made me fall hard for you and I can't help it
And it's every day that I feel this way
So just don't stop it
I've made up my mind that I'm gonna let you in
And I'm not afraid but I have to say
This is gonna hurt if it ever ends
But somehow you out shattered my defence
This is gonna hurt if it ever starts
So promise you'll be careful with my heart
I won't make excuses
They just all seem useless
You don't have the time
I guess I'll take my chances now that I know love is on the line
This is gonna hurt if it ever ends
But somehow you out shattered my defence
This is gonna hurt if it ever starts
So promise you'll be careful with my heart
Careful with my heart
Careful with my heart

Sunday, November 21, 2010

Burung Pipit yang Kecil



Malam ini, entah mengapa untuk kesekian kalinya aku menyanyikan kembali lagu 'Burung Pipit yang kecil'. Yang dari kidung jemaat itu loch! :).

Pernah lihat burung pipit?

Oh sudah tentu.

Pertama kali melihatnya itu di Laehole - Sidikalang. Bersarang di gereja sebelah rumah dan tentu saja di pohon mangga yang didepan rumah kami waktu itu.

Warnanya campuran banyak coklat, coklat muda hingga coklat tua sekali (hehehehe, sedikit tidak mengerti jenis-jenis warna :P). Kakinya kecil banget, kalau mataku melihat sih, masih lebih kokoh ranting pohon mangga itu. terus kepalanya kecil banget, kalau pakai tehnik putar kepala ala film action, ga pakai tenaga lebih 'habang hosa i'. :P. Rapuh dan lemah memang kelihatannya. Pernah suatu kali adikku nakal, dia mengambil telur burung pipit yang ada disangkarnya. Dan baru kali ini aku melihat telur mentah sekecil itu dengan cangkang telur yang tipis. Oh God, kenapa tega menciptakan mahluk selemah ini?

Tapi mahluk kecil ini perlu diacungin jempol. Napa?

Buat sangkar bisa dengan mengandalkan paruh lemahnya dan sayap kecilnya. Pintar bukan mereka? Bisa bangun rumah sendiri. Cita-cita bawaan lahir burung sepertinya 'arsitektur'. LOL. ;P. Gigih banget yah dan mandiri (Emang burung pernah mandi sendiri?? LOL :D).

Saban hari pulang sekolah dulu waktu SD, setiap kali anak-anak burung itu teriak-teriak kelaparan. Ibunya langsung datang memberi makan. Bertanggung jawab banget dan tepat waktu neh Mama pipit. :).

Dengan mengandalkan fisik kecil dan lemah mereka masih bisa mencukupi kebutuhan mereka. Sandang dan pangan.

Burung pipit yang kelihatan rapuh ini, bisa menemukan tempat yang tepat membangun sarangnya agar tidak terlalu membahayakan jika hujan dan cukup sinar matahari dan udara. Sepertinya Tuhan sudah melengkapi burung dengan insting 'tata kota' yang benar. LOL.

Mungkin untuk tujuan ini jugalah mereka diciptakan.

Agar kita, lebih tepatnya aku sih, bisa bercermin ke papa pipit dan mama pipit dan pipit. :P.

Begitu banyaknya kelebihan yang ku punya dibanding beliau-beliau 'pipit' (:)), tapi mengapa justru aku tidak bisa sabar dan gigih dalam hidupku. Aku kadang lalai dalam tanggung jawab yang ku terima. Tak dapat mengelola waktu, pikiran, dan hatiku dengan tepat. Kadang tak dapat memilah-milah mana yang terpenting diantara yang penting.

Terkadang ego yang lebih diutamakan sehingga harus mengorbankan orang lain. :).

Hidup yang indah ketika ku tersadar akan hal ini, dan ternyata aku belum ada apa-apanya jika dibandingkan burung pipit itu.

Thx God buat pelajaran hari ini

Saturday, November 20, 2010

Rasis Loe

Rasis.. Rasis.. Rasis....

Tepat satu bulan yang lalu sih sebenernya kejadian ini, tapi ku jadi ingat kembali setelah baca status seorang teman (kebetulan cowok) yang memuat 'Aduh mataharinya panas banget, terbakar dech kulit ku yang putih ini. Padahal tiap hari da pakai lotion'... Gubrak simsalabim bacanya.

Kalau candaan doang, it's ok lah. Tapi balasannya keorang-orang yang kasih komentar buat ku geli sendiri. Dan setelah lihat-lihat fotonya, kelihatan memang. Tapi apa yang terlintas dipikiranku, maaf semaaf-maafnya, Tong do batak ale sai lalap ambisi gabe si sipit mata. :P.

Jika ada cowok yang merawat kulitnya biar bersih dan segar, it's oke lah. Tapi kalau sudah sampai berlebihan, 'aduhai dunia' :P.

Teringat satu bulan lalu, akan sebuah chat.....

08:24 YYY: sonya..
08:25 me: yah
:)
YYY: he..he.:D
sonya ada turunan oriental?
08:26 me: endak
napa?
YYY: nggak kirain
menurut sonya waktu pertama kali liat aku gimana?

Pengen rasanya langsung balas 'emang penting gitu?'
Mulai dach kepalaku gatal segatal-gatalnya, neh cowok tampa ditanya semua dia jawab. :P. Pura-pura bertanya biar dia bisa mengeluarkan pernyataan yang ingin semua orang tau.

Udah tau mata ku gede meletotnya minta ampun, masih saja. Ckckckck.

Tapi menjaga kesopanan, tetep saja ku balas.

08:27 me: hehhehehe. ga terlalu memperhatikan sih. warga keturunan yah?

6 minutes
08:33 YYY: 12,5 % iyah...
sssttt,,,
tapi aku muslim
08:34 hahahaha.. kadang2 sampai sekarang kalau ke masjid masih ada ya kaget ..
hahahaha..
dari pihak ibu jadi sudah tidak ada marga..

8 minutes
08:43 me: hhehhehehe
orang tua laki muslim yah?
:)
08:44 YYY: nenek dan kakek campuran
dari ayah muslim indonesia
08:46 me: :)
08:47 YYY: :D
Pembicaraan berhenti. Pakai persen-persenan lagi. Suhu acai yang udah warga keturunan asli saja tak mau rasis sendiri, beliau tetep berceloteh ala anak medan bersama ku. :P. Padahal da jelas-jelas matanya cipit. Dan selalu bilang 'Ahhh kau bikin jantungan saja' kalau aku lagi jahil menguji jantung beliau normal atau gak, hehehheheheee. Si mas mah, kulit ga cemerlang seperti kain yg baru dikasih byclean juga, matanya emang sih ga semelotot mataku tapi tetep saja tak cipit. So what? Stop berbicara seperti itu, risih tau sudah jelas kita semua warga Indonesia.

Salah orang sih curhatnya mas, hehhehehee. Soalnya aku bukan orang yang suka lihat orang dari warna kulit. Kalau mau terlihat seksi dan mencuri perhatian, pilih topik yang lebih menarik dungs dari sekedar warna kulit atau pribumi/non.

Dan hari-hari berikutnya beliau tak pernah se-'curcol' ini lagi chat. Soalnya aku berubah jadi serius dan sedikit galak, menanggapi pembicaraan seputar pekerjaan doang. Hehehehehhe.

Terkadang aku heran kenapa hal itu penting. Kalau untuk mengetahui asal-usul kenapa idungnya beda, rambutnya atau matanya beda, atau bentuk wajahnya beda. It's okelah.

Tapi kalau sudah seperti ini....

'Soalnya mamanya dia kakeknya belanda gitu dech, terus papanya dia kalau ga salah kakeknya atau buyutnya ada campuran Inggris dan Ambon gitu'

saya sudah bingung mencernanya.Jadi hubungannya dengan dia apa? Toh juga secara fisik masih sedikit seperti orang indonesia kebanyakan aku lihat. :). Sorry.

Sejujur-jujurnya, aku ga tau apa aku yang kurang bergaul dan berpikiran sempit.
Aku masih bingung kenapa sampe buyut dibicarakan seperti itu. Atau mungkin aku bukan orang batak yang baik, gak bisa diajak martarombo. :).

Thursday, November 18, 2010

The Grass is always Greener

Kata orang rumput tetangga selalu lebih hijau...

Beberapa waktu yang lalu, seperti biasa DM nawarin ku satu album. Lagu-lagunya mulai dari rock yang sangat keras dan tak jelas sampai slow. Dan tibalah pada lagu Kramer ini.

Kokoh Barbie bilang "musiknya seperti era 70-an". Heheehehehehehehehehehe.

Tapi meski ada satu lagu yang jelas-jelas tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan, aku suka beberapa lagu dari albumnya. :)

--------------------

Terkadang sering kita(sebenernya aku sendiri saja tepatnya) berpikir atau menganggap apa yang dimiliki orang lain lebih baik dari apa yang kita miliki.

Ketika seseorang diberi tanggagungjawab lebih ada keirian di dalam hati, mengapa kita tidak diberikan tanggungjawab yang sama karena diri sendiri merasa mampu atau bahkan bisa lebih dari situ.

Ketika orang lain memiliki hal lebih yang tidak kita punya, sering kali kita cemburu dan iri. Dan tak jarang menimbulkan pemikiran negatif tentang dia.

Atau ketika seseorang enteng-enteng saja menjalani hidupnya dan seakan tampa beban, tak jarang pula kecemburuan itu datang ingin menjadi diri orang lain. Dan berpikir seandainya aku diposisi dia betapa indahnya dunia ini.

Padahal mungkin kita terlupa tiap orang menanggung tanggung jawab masing-masing sesuai kapasitas masing-masing. Kapasitas itu akan terus naik ketika kita sudah pantas dan mampu menyelesaikan hal lebih berat lagi. Menurut aku, Tuhan mungkin melihat aku belum siap menerima suatu tanggungjawab sehingga tak diserahkan kepadaku, Dia masih memberikan ku waktu untuk meningkatkan kapasitasku dulu hingga aku benar-benar siap.

The Grass is always Greener From the Other Side of the Hill

Yah... kalau aku hanya berdiri menatap taman ku dan membandingkannya dengan taman tetangga yang sudah ditanamin rose, aster, bunga kertas, dan banyak tumbuhan perdu lainnya, tentu saja taman ku tak seberapa, tak indah karena hanya ditanami anggrek dan beberapa pot tanaman lainnya. Tapi jika aku memandang semua taman yang ada disekitarku, tamanku tak lah terlalu kecil dan tak sejelek yang ku bayangkan. Tamanku tetap indah.

Yang perlu ku lakukan hanyalah berdiri ditempat yang memampukan ku memandang secara keseluruhan tidak terpusat ke tetengga sebelah tapi seluruh hal.

Disana akan ku lihat taman yang tidak seindah tamanku, tamanku yang indah, dan taman yang lebih indah dari tamanku.

Hidup yang penuh warna.....

Jadi buat apa merengut dan hanyut dalam kecemburuan?
Toh juga hidup harus seimbang, dan perlu banyak melihat, mendengar dan belajar untuk menambah referensi guna meningkatkan kapasitas.

----------------------

Dibawah ini reff dari lagunya, ga bisa ngetikin sma liriknya pendengaran juga sedikit terganggu, soale da ngantuk berat. :P


The Grass is always Greener on the OTher Side of the Hill

Reff:
Hold on
believe in what u're doing
sometimes crying can be very close to laughing
keep strong, believe in what ur mission is
the grass is always greener on the other side of the hill