Yupi...
Sampe sekarang aku masih bingung.
Sedih, yupi. Masih tetep sedih.
Aku bingung.
Suatu kali, aku mengusulkan menggunakan 2 rekeningku untuk mengumpulkan santunan dana bantuan dari angkatanku.
Dan terjadilah pertengkaran itu. Aku juga bingung menyebutnya itu pertengkaran atau hanya kemarahan sebelah pihak saja.
Dia adalah orang yang akan selalu nyanyiin "Burung Pipit yang Kecil" bersama ku setiap kali pulang gereja. Yupi, ku suka banget lagu dari Kidung Jemaat itu.
Dia marah karena menggunakan rekeningku, dengan alasan "Nanti kamu repot".
Itu saja. Tak lebih tak kurang.
Aku tetep saja menyediakan dua rekeningku itu. Toh juga hanya menampung bukan ada hal yang lainnya. Toh juga dana disalurkan ke lembaga tertentu dan perwakilan angkatanku yang akan pergi kesana bukan aku.
So gimana dengan aku dan dia??
Semuanya berantakan dan jadi bencana bagiku.
Niat hati ingin membantu mereka yang lagi dirundung masalah, dengan menampung dana di rekeningku.
Tapi itu pula alasannya untuk menjauhi ku dan tak mau baikan lagi. Alasannya "Kita beda pendapat".
Aku sudah minta maaf, untuk kesalahan beda pendapat itu. Tapi sepertinya aku tak dimaafkan dan dia sendiri tak peduli.
Da hampir sebulan seperti ini. Sedihnya....
Aku ga ngerti salahnya dimana, ga da penjelasan.
Hal yang tetap meninggalkan kebingungan buat ku, rasa sedih juga sih.
Apa yang dapat ku lakukan lagi?
Aku sudah berusaha untuk memperbaiki, tapi ku merasa tak dipedulikan. Susah memang.
Tapi walau bagaimana pun, meski ku merasa disakiti, tak dihargai, dan sedikit sakit. Aku tetap harus menghargai dia. Menghargai perbuatan dia meski menyakiti perasaanku.
Sampe sekarang aku masih bingung.
Sedih, yupi. Masih tetep sedih.
Aku bingung.
Suatu kali, aku mengusulkan menggunakan 2 rekeningku untuk mengumpulkan santunan dana bantuan dari angkatanku.
Dan terjadilah pertengkaran itu. Aku juga bingung menyebutnya itu pertengkaran atau hanya kemarahan sebelah pihak saja.
Dia adalah orang yang akan selalu nyanyiin "Burung Pipit yang Kecil" bersama ku setiap kali pulang gereja. Yupi, ku suka banget lagu dari Kidung Jemaat itu.
Dia marah karena menggunakan rekeningku, dengan alasan "Nanti kamu repot".
Itu saja. Tak lebih tak kurang.
Aku tetep saja menyediakan dua rekeningku itu. Toh juga hanya menampung bukan ada hal yang lainnya. Toh juga dana disalurkan ke lembaga tertentu dan perwakilan angkatanku yang akan pergi kesana bukan aku.
So gimana dengan aku dan dia??
Semuanya berantakan dan jadi bencana bagiku.
Niat hati ingin membantu mereka yang lagi dirundung masalah, dengan menampung dana di rekeningku.
Tapi itu pula alasannya untuk menjauhi ku dan tak mau baikan lagi. Alasannya "Kita beda pendapat".
Aku sudah minta maaf, untuk kesalahan beda pendapat itu. Tapi sepertinya aku tak dimaafkan dan dia sendiri tak peduli.
Da hampir sebulan seperti ini. Sedihnya....
Aku ga ngerti salahnya dimana, ga da penjelasan.
Hal yang tetap meninggalkan kebingungan buat ku, rasa sedih juga sih.
Apa yang dapat ku lakukan lagi?
Aku sudah berusaha untuk memperbaiki, tapi ku merasa tak dipedulikan. Susah memang.
Tapi walau bagaimana pun, meski ku merasa disakiti, tak dihargai, dan sedikit sakit. Aku tetap harus menghargai dia. Menghargai perbuatan dia meski menyakiti perasaanku.
No comments:
Post a Comment