Thursday, September 3, 2009

Katakan Tidak Pada Sakit Hati

Udah lama juga ternyata tidak blog-blogan lagi. hehhhehehhe... Sampe ada yang nanyain mengapa plus kasih-ksih ide. Sebenernya bukan masalah tak ada ide, tapi posisi duduk buat nge-netnya tak di tempat strategis :).

Pagi ini aku sungguh diberkati dengan renungan ini, aku dapatnya dari sebuah milis. Ini karya seseorang yang tak ku kenal tapi namanya adalah "Hendra Kasenda". Hope it bless u also.

----------------------------------------------------------------------------------

Katakan Tidak Pada Sakit Hati

Setiap orang pernah sakit hati. Mungkin karena orang tua, bos, karyawan, istri, suami, anak bahkan kekasih. Mereka mencampakkan dan membuat kerugian besar dalam hidup dan hati kita.

Kita merenung mengapa diperlakukan seperti ini? Sudah kita berikan hati dan kasih yang besar masih ditinggalkan? Mengapa orang cepat sekali melupakan cinta yang kita berikan lalu berpaling pada orang lain? Atau mengapa mereka tega berbuat jahat pada kita. Apa tidak cukup kasih dan perhatian yang kita berikan?

Sesungguhnya kalau kita mengasihi seseorang maka kita harus bersiap pula ditinggalkan atau meninggalkan mereka. Karena ada waktu bertemu ada waktu berpisah, ada waktu menangis ada waktu tertawa, ada masa-masa di dunia ini yang harus kita lewati. Lebih baik kita mengharapkan yang baik terjadi pada mereka. Yesus berkata kasihilah sesamamu bahkan kasihilah musuhmu. Seorang yang dewasa adalah seorang yang bisa mengasihi tanpa syarat bahkan bila orang itu tidak mengasihi kita lagi dan berbuat jahat kepada kita.

Kita tidak boleh mengatakan tidak akan mengasihi orang lagi karena sakit hati, namun kita harus menatap semua orang dengan kasih Allah yang besar termasuk kepada mereka yang menyakiti kita. Bahwa kita juga pernah menyakiti hati Yesus namun tetap di kasihi. Bahwa orang lain menyakiti hati kita tapi kita tetap mengasihi dan mencintai mereka karena Yesus yang sudah lebih dulu mencintai kita.

Saat kita menangisi perbuatan mereka yang berbuat jahat, yang menyakiti hati kita, yang menduakan kita, yang meninggalkan kita maka sebetulnya yang kita tangisi bukanlah karena kita masih cinta dan sayang pada mereka tapi karena kita merasa kalah. Kita merasa diremehkan, dicampakan, dibuat jahat. Jadi yang kita tangisi adalah ego kita. Dalam percintaan orang yang sakit hati menangis bukan karena dia masih sayang sama mantannya. Tapi menangis karena merasa kalah. mungkin ada pertanyaan besar di hati, "Kenapa memilih dia, bukan aku?" Tapi ini bukan lagi rasa sayang, melainkan ego yang bicara. Kita harus kalahkan ego karena kita adalah manusia dewasa dan dapat mengalahkan segala sesuatu bersama Yesus.
Seorang yang meninggalkan kita sudah pasti ketahuan kualitasnya yang sebenarnya. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa mendukung kita meraih sukses yang sebenarnya di masa depan melainkan orang yang mudah melarikan diri disaat-saat kita membutuhkan mereka. Daripada mereka melarikan diri nanti, biarkan dan relakan sekarang, lepaskan mereka pergi. Karena tidak lama lagi akan muncul orang-orang lain yang lebih baik dari mereka. Di dunia ini ada jutaan orang Tuhan ciptakan, dan pasti ada dari mereka yang diciptakan cocok untuk kita. Kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari mereka yang meninggalkan kita.
Perasaan kehilangan adalah biasa. Sejak bayi kita menangis kehilangan tempat nyaman di perut ibu. Sewaktu kecil kita menangis kehilangan ASI. Sewaktu sekolah kita menangis harus kehilangan teman-teman karena tamat. Jadi menangislah saat kehilangan, ditinggalkan atau sakit hati. Tidak masalah itu wajar saja. Tapi jangan lama-lama, setelah itu hapus airmata anda. Pantang mengeluarkan airmata yang berharga, hanya untuk mengasihani diri sendiri dan menangisi masa lalu. Hidup kita untuk hari depan. Tangisilah masa depan kita, bukan masa lalu kita! Kenanglah pengalaman-pengalaman lucu, kebaikan-kebaikan orang yang meninggalkan kita itu dan bersyukurlah pada Tuhan yang sudah pernah mempertemukan dan memberi kesempatan menikmati hari-hari bersamanya.

Bersyukur selalu dalam setiap keadaan adalah kunci bagi kita untuk mengalahkan sakit hati dan perasaan ditinggalkan. Ayo tanggalkan egomu! Terimalah kenyataan! Buka lembaran baru! Temui orang-orang baru! Masih banyak kesempatan luas di luar sana. Masih panjang jalan yang harus ditapaki. Jangan disusahkan dengan orang-orang yang meninggalkan kita itu. Tertawalah hahahahaha untuk masa lalu kita yang penuh kenangan. Karena kita diciptakan untuk masa depan bukan untuk masa lalu. Katakan, "Tuhan ada dipihakku siapakah lawanku?"