Saturday, October 9, 2010

Penting dan penting dan penting

Penting dan penting dan penting.

Itulah pembelajaran terpenting yang ku pelajari hari ini.

Tingkat kepentingan sesuatu itu berbeda-beda buat tiap orang.

Seberapa pentingkah kita harus menyapa seisi rumah/kontrakan/kosan kita tiap hari?

Seberapa pentingkah kita mengucapkan terimakasih kepada penjual tiket/minuman/makanan atau bahkan sopir taxi/angkot ?

Seberapa pentingkah kita harus menggosok gigi 2 hingga 4 kali sehari?

Seberapa pentingkah kita harus memperhatikan kecantikan/kecakapan kita masing-masing?

Seberapa pentingkah kita berlama-lama di kaca menatap diri sendiri?

Seberapa pentingkah kita harus menyapa orang yang kita sayangi pagi dan malam hari?

Seberapa pentingkah kita harus merayakan awal dari kebersamaan?

Seberapa pentingkah kita menghargai sebuah pemberian?

Teringat dulu, aku adalah anak yang awut-awutan. Terlalu cuek sih sebenernya (baru ku sadari sekarang, parah banget :P).

Aku adalah orang yang selalu diam dan tetep cool di angkot atau angkutan umum. Paling ga suka diajak ngobrol, ga pernah ucapin terimakasih bahkan ke sopir atau kondekturnya. :P.

Di rumah juga kebanyakan diam dan lebih banyak mengamati. :P. Sifat buruk banget neh.

Dan ku adalah orang yang sembrautan dalam hal barang pemberian. Aku masih ingat mama dan papa ku marah, kesal, geram dengan ku karna hal ini. Sampai kasih warning ’GAK AKAN DIBELIIN LAGI’. Tapi dengan tangis semua itu ku jawab dengan janji tak akan diulangi lagi, dan tetap dan tetap terjadi lagi. :P. Mulai dari buku yang ga pernah disampul dan harus mama yang sampulin :P, jam tangan yang selalu hilang entah kemana, bahkan sampai baju atau sepatu. :P.

Ohhhh God, kalau ingat semua ini. Thx God, Kau ubahkan ku.

Seingat aku, benda pertama yang benar-benar ku hargai adalah 1 kep rambut dari kerang, 2 buah ukiran kerang, 1 buku berisi 3 buah cerpen dan kotak musik. Bahkan ketika benda-benda ini rusak, aku tetap menyimpan serpihannya dengan rapi. Hehehehehe (sedikit gila yah)... :P.

Dan sepertinya sejak itu dach aku berubah lebih menghargai tiap benda.

Hari ini aku belajar hal penting dan mungkin sedikit merasakan kekecewaan orang-orang yang dulu sering emosi ketika ku tidak menaruh barang pada tempatnya atau tidak merawatnya atau tidak menghargainya.

Kumendapati benda pemberianku tak dihargai sebagai mana ku menghargainya. Ku terdiam dan sempat merasa sakit. Mungkin jika dia tau seberapa besar pengorbanan dan ketulusanku, ku berharap dia akan melakukan hal yang berbeda. :)

Tapi lama dan lama di perenunganku, ku sadari. Tingkat kepentingan hal yang kita berikan itu berbeda dengan tingkat kepentingan penerimanya. Benjiwa besarlah dan berterimalah dengan lapang dada ketika dirimu atau pemberianmu tak dianggap begitu penting. :), sehingga dengan demikian kita tetap bisa tersenyum meski sedikit getir. :)

No comments: