Saturday, November 20, 2010

Rasis Loe

Rasis.. Rasis.. Rasis....

Tepat satu bulan yang lalu sih sebenernya kejadian ini, tapi ku jadi ingat kembali setelah baca status seorang teman (kebetulan cowok) yang memuat 'Aduh mataharinya panas banget, terbakar dech kulit ku yang putih ini. Padahal tiap hari da pakai lotion'... Gubrak simsalabim bacanya.

Kalau candaan doang, it's ok lah. Tapi balasannya keorang-orang yang kasih komentar buat ku geli sendiri. Dan setelah lihat-lihat fotonya, kelihatan memang. Tapi apa yang terlintas dipikiranku, maaf semaaf-maafnya, Tong do batak ale sai lalap ambisi gabe si sipit mata. :P.

Jika ada cowok yang merawat kulitnya biar bersih dan segar, it's oke lah. Tapi kalau sudah sampai berlebihan, 'aduhai dunia' :P.

Teringat satu bulan lalu, akan sebuah chat.....

08:24 YYY: sonya..
08:25 me: yah
:)
YYY: he..he.:D
sonya ada turunan oriental?
08:26 me: endak
napa?
YYY: nggak kirain
menurut sonya waktu pertama kali liat aku gimana?

Pengen rasanya langsung balas 'emang penting gitu?'
Mulai dach kepalaku gatal segatal-gatalnya, neh cowok tampa ditanya semua dia jawab. :P. Pura-pura bertanya biar dia bisa mengeluarkan pernyataan yang ingin semua orang tau.

Udah tau mata ku gede meletotnya minta ampun, masih saja. Ckckckck.

Tapi menjaga kesopanan, tetep saja ku balas.

08:27 me: hehhehehe. ga terlalu memperhatikan sih. warga keturunan yah?

6 minutes
08:33 YYY: 12,5 % iyah...
sssttt,,,
tapi aku muslim
08:34 hahahaha.. kadang2 sampai sekarang kalau ke masjid masih ada ya kaget ..
hahahaha..
dari pihak ibu jadi sudah tidak ada marga..

8 minutes
08:43 me: hhehhehehe
orang tua laki muslim yah?
:)
08:44 YYY: nenek dan kakek campuran
dari ayah muslim indonesia
08:46 me: :)
08:47 YYY: :D
Pembicaraan berhenti. Pakai persen-persenan lagi. Suhu acai yang udah warga keturunan asli saja tak mau rasis sendiri, beliau tetep berceloteh ala anak medan bersama ku. :P. Padahal da jelas-jelas matanya cipit. Dan selalu bilang 'Ahhh kau bikin jantungan saja' kalau aku lagi jahil menguji jantung beliau normal atau gak, hehehheheheee. Si mas mah, kulit ga cemerlang seperti kain yg baru dikasih byclean juga, matanya emang sih ga semelotot mataku tapi tetep saja tak cipit. So what? Stop berbicara seperti itu, risih tau sudah jelas kita semua warga Indonesia.

Salah orang sih curhatnya mas, hehhehehee. Soalnya aku bukan orang yang suka lihat orang dari warna kulit. Kalau mau terlihat seksi dan mencuri perhatian, pilih topik yang lebih menarik dungs dari sekedar warna kulit atau pribumi/non.

Dan hari-hari berikutnya beliau tak pernah se-'curcol' ini lagi chat. Soalnya aku berubah jadi serius dan sedikit galak, menanggapi pembicaraan seputar pekerjaan doang. Hehehehehhe.

Terkadang aku heran kenapa hal itu penting. Kalau untuk mengetahui asal-usul kenapa idungnya beda, rambutnya atau matanya beda, atau bentuk wajahnya beda. It's okelah.

Tapi kalau sudah seperti ini....

'Soalnya mamanya dia kakeknya belanda gitu dech, terus papanya dia kalau ga salah kakeknya atau buyutnya ada campuran Inggris dan Ambon gitu'

saya sudah bingung mencernanya.Jadi hubungannya dengan dia apa? Toh juga secara fisik masih sedikit seperti orang indonesia kebanyakan aku lihat. :). Sorry.

Sejujur-jujurnya, aku ga tau apa aku yang kurang bergaul dan berpikiran sempit.
Aku masih bingung kenapa sampe buyut dibicarakan seperti itu. Atau mungkin aku bukan orang batak yang baik, gak bisa diajak martarombo. :).

1 comment:

Unknown said...

hahahhaha,,,

saya mendukung pluralisme \m/

by

force