Wednesday, January 23, 2013

How I Met You Mother


Pasti sudah pada tau kalau itu adalah sebuah judul film serial di salah satu channel 'tipi'.
Dulunya aku tidak pernah tahu soal film ini, aku baru dikenalin Arthur soal film ini dua tahun yang lalu. Awalnya aku tidak suka karena candaannya 'terlalu' menurutku. Tapi setelah aku perhatikan lebih lanjut, film ini berbicara mengenai kehidupan kita. :)

How I Met Your Mother, bercerita tentang seorang pemuda bernama Theodore Moesby atau Ted yang berkisah kepada anak-anaknya tentang bagaimana masa mudanya dulu bersama teman-temannya dan calon ibu-ibu mereka hingga dia bertemu dengan ibu anak-anaknya. Hehheheh Yah sesuai dengan judulnya.

Filmnya sih humor, aku lebih suka bilang humor gilak. Bagi penggila film ini pasti bilang kalau film ini 'legend..... wait for it........ dary' (yang artinya legendary) hehhehehe.

Tulisan ini tidak akan memuat semua filmnya, soalnya sudah sampai session 8 dan tetep saja legend... wait for it... dary.

Salah satu nasehat film ini yang sangat memukul pakai pemukul bola kasti adalah....

Sering kali kita menggali lobang dalam dibenak kita (atau sumur). Dan kita mengisi lobang itu dengan orang yang kita benci atau dengan sedikit keegoan merasa orang tersebut merebut posisi terbaik kita sehingga dia selalu terlihat menjadi yang terbaik. Sehingga, kita sadari atau tidak, kita menempatkan diri pada posisi yang tidak pantas dan sering kali menyalahkan orang tersebut atas segala-galanya yang terjadi pada diri kita. Kita merasa bangga berada di mulut lubang (sumur) itu sambil meneriaki, memaki, mencari-cari kekurangan/kelemahan dia, menyumpahi (masih ada kata yg lebih buruk lagi?) sampai puas dan capek.

Lantas ada yang berubah? Tidak
Yang ada kita semakin ingin memaki orang yang ada di dalam sumur itu untuk semua kegagalan dan rasa sakit yang kita rasakan. Semakin sakit hati. Padahal orang hayalan dilubang itu tidak ada merespons apa-apa.

Ada yang berubah dengan orang tersebut setelahnya? Tidak

Apa yang salah?

Yah, sebenernya dirimu sendirilah yang ada di lubang itu. Dengan semua sifat kekanak-kanakan yang tidak pernah bisa bahagia melihat orang bahagia, yang tidak bisa menerima keberadaan orang lain, merasa tertekan sendiri dan selalu pengen diakui... masih banyak lagi attitude buruk lainnya.

Ilustrasi yang lucu tapi maknanya booo dalam.

Acung jempol tinggi-tinggi buat penulis cerita ini, bener-bener sudah menghayati hidup. 

Perenungan yang indah di hari rabu malam.

No comments: