Tuesday, May 19, 2009

Batak.. Batak.. Batak

Aku terlahir jadi orang batak. Hehehe. Makanya diriku 'keras' begini.

Kamu suku apa?

Bangga ga sih terlahir dari suku itu?

Cerita soal bangga dan tidak.

Aku sendiri belum menemukan hal apa sebenernya yang sangat patut ku banggakan jadi orang batak.

Budaya yang kaya. Semua suku dan budaya itu kaya.

Pintar. Ga hanya orang batak kog yang pintar, yang konon sama dengan 'bangsa pilihan Tuhan'. Haduh semua bangsa kog pilihan Tuhan ketika kita menjadi anak-Nya dan percaya kepada putra yang Dia utus. Konon lagi katanya IQ atau EQ tinggi. Hehehehe.

Gigih. Ga hanya orang batak sepertinya yang gigih. Bedanya budaya yang cenderung 'keras' kelihatan lebih gigih ketimbang mereka yang berasal dari suku dengan latar belakang lemah lembut.

So apa?
Eratnya kekeluargaan?
Sejauh ini sih semua suku juga aku lihat seperti itu.
Suku yang ku miliki kelebihannya dari segi keribetan, kompleksitas, dan ikatan yang kuat akan : marga dan padan. INI SEMUA HANYA MENURUT AKU SIH.
Lihat saja orang-orang batak saling mengikat hanya dari parmargaan, meski pun mereka tak ada ikatan darah langsung.
Dan ikatan 'padan' - 'perjanjian' antar leluhur sampai kapan pun akan dipegang teguh. Siapa yang melanggar, harus mepersiapkan mental yang kuat jika sedikit disingkirkan dari adat bahkan sampai ke pinomparnya (keturunannya).
Mau dibawa ke 'Dalian Natolu' lagi kah?
Makin ribet dan kompleks-lah adat itu.
Lom lagi kalau mau memecah siapa itu hula-hula. 'Tulang mataniari' dan lain lagi.
Sebegitu ribetnya semua hal ini, yang akan sangat memusingkan kepala. Pesta adat batak manakah yang akan berakhir dengan perkataan 'Denggan jala uli pesta i??' Lom pernah ada, selalu saja ada kelemahan. Napa? Karena orang batak semuanya merasa dirinya adalah raja. Wkahhahahhahhaha. Ini bukan lah rahasia lagi.

Apa yang melatar belakangi ku menulis semua ini?

Bukan karena aku menolak dan tak pernah bangga menjadi suku Batak. Hanyalah sebuah kekecewaan akan sebutan 'tulang' dalam hidupku.

Yang aku tau tulang itu sudah seharusnya mengayomi. Siapakah orang yang batak yang tak akan hormat dan segan dengan orang yang disebut 'tulang'?

Ini mungkin hanya diriku yang merasakannya. Tapi setelah hampir 1 tahun ku berdiam dan membiarkan semua hal terjadi. Dan selalu menjawab 'iya' untuk semua permintaan Tulangku. Sepertinya telah tiba waktunya ku diam sejenak. Bukan karena ku capek atau mau berontak. Perkataan lewat sms tadi cukup menyakitkanku. Padahal nyata-nyata beliau sejak awal berbuat curang terhadapku, tapi ku tak pernah berontak.
Mau dibilang 'bere' durhaka karena ga mau denger perkataan Tulang. Lupa diri.. Dan lain sebagainya.
Sudah lah. Aku juga manusia. Emang dilevel marga dan silsilah keluargaku, akulah yang paling bawah dan rendah. Tapi ku sudah lelah. Dan tak mau lagi. Dan bukan satu atau dua kali lagi aku konfirmasi kepada beliau tapi tak pernah dijawab. Malah SMS makian yang ku terima siang ini. Cukup sudah. Disuruh merahasiakan semua juga sudah ku lakukan, tapi kali ini aku akan cerita ke salah satu 'tulang' yang lain. Terlalu lama diam semakin ku ditekan.

Cape juga jadi orang cupuk di parmargaon batak ini.

6 comments:

Depriwanto Sitohang Adhinagoro said...

sebenarnya aku krg mengerti jalan cerita mu ini gle..
tapi 1 hal yg aku mau bilang,kita menghormati tulang seperti dalam dalihan natolu,bukan semata mata untuk kehidupan saat ini.tapi lebih dari itu di kehidupan yang lain.itu satu aturan yg kurang lebih mencerminkan cinta kasih yg d ajarkan tuhan.

krn setiap org batak akan berada pd posisi itu.km sndiri jg merupakan hula hula dr org lain yg berkaitan..

terus terang aku bangga jd org batak.knp?
1. aku di lahirkan dalam suku batak.dgn bangga sbgi org batak,tentunya telah mnghargai leluhur trutama org tu kita saat ini
2. sperti yg km tulis,smua yg ada di adat batak,sdh brg tentu di jalankan suku lain.tapi knp batak py aturan tertulis,ketat,dan dipatuhi?
KARENA ORG BATAK MENGHARGAI HUKUM DAN NORMA
3. dalihan natolu?
tentunya kita bangga.karena dalihan natolu adalah cikal bakal munculnya trias politica.
yg sebelum kita merdeka,negara eropa telah menerapkan itu,dan terbukti mereka mampu sperti saat ini
4.dan byk lg

APAPUN YG KMU ALAMI SPERTI YG KAMU TULIS,ITU BUKAN KESALAHAN PD SISTEM,ADAT,ATAU LAINNYA. TAPI LEBIH KPD INDIVIDU

SO...TETAP SEMANGAT.MARI KITA LESTARIKAN BUDAYA KITA
HORAS..!!!

ayumi-sonia said...

Thx Rey....

Aku memang mengakui itu kesalahan individu but struktur adat menyulitkan ku. Yah dengan kata lain selalu dipihak yang salah.

Aku emang hormat ma beliau. Banget malah.

But sepertinya beliau juga harus menghargai orang.

Masalahnya sih da jelas dan aku da cerita ke keluarga. Dan ternyata bukan hanya diriku yang mengalaminya. Hehehehhehe

Dan satu hal yang ku simpulin, ketika beliau tidak mau mengerti orang lain ada baiknya orang lain itu yang mengerti beliau.

Emang dalam sih. Tulang tetep Tulang dalam adat batak ini, dan harus tetep dihormati. Meski beliau seperti ini dan itu. Hehehhehehe....

Tenang z Rey....

Aku sejauh aku sanggup aku pasti akan melestarikan budaya itu.

Hehehhe

God bless you...

The Flash said...

Masi saja ini??!!
mungkin saatnya memikirkan option "break the law" -> yg sudah tertunda dari pertama x km cerita.

ROCK !!!

ayumi-sonia said...

@Njo
Adu Njo.. cuman mau bilang "Untung saja dirimu tak lahir sabagai batak".. bisa ber-A-B ntar...

Heheehehhe

Have Rock'in day juga yach!!!!

doremi said...

kadang bangga kadang ngga
kalo lagi jelek males ngaku orang batak, apalagi kalo ketemu copet...
kalo ketemu sodara2 yang dengan mudahnya ramah karena satu marga bangga juga jadi orang batak...

yang saya tahu Tuhan pasti punya tujuan dalam menempatkan seseorang...

break the law?? setuju bgt...kadang adat orang batak ga masuk sama logika...

ayumi-sonia said...

@myOrdinaRiLiFe
Hehhehehe.. Devi..

Batak is beauty..
Really beauty to be broke...

Hehehehhehhehehehe