Monday, June 13, 2011

Dipecah-pecah tapi disatukan kembali

Pecah Belah..... :P

Ini sebenernya cerita narsis sedikit plus apa yang ku peroleh kemaren...

Kemaren adalah hari pentakosta kedua, yang kalau digereja suku seperti diriku ini pastinya ada ibadah juga. Sama seperti natal dirayakan dua kali, paskah dirayakan dua kali, dan pentakosta dirayakan dua kali.

Oh yah, pentakosta disini hari hari turunnya Roh Kudus. Bukan seperti makna hari ke50 diperjanjian lama Alkitab. Maklum aku kurang ngerti juga soal ini semua :P.

Setelah sekian lama, tepatnya setelah pisah dengan ortu, aku ga pernah gereja lagi di hari kedua itu. :P. Peace mom..... Baru kemaren gereja lagi..

Pulang kerja 18.15, kita bertiga berangkat gereja. Ngasih makan cacing dulu tentunya sebelum ibadah, karna ga enak cacing-cacingnya ikut nyanyi di gereja... hehehheheheh... makan malam dulu maksudnya.

Jadilah kita ibadah, meski telat dikit. :P.

Bahasa Batak.
Yang disebelah kiriku, keseringan diam dan nunduk. Yang sebelah kanan grasak-grusuk ga jelas, ga tenang, sesekali berbisik (*sebenernya ga berbisik sih, suaranya kedengeran kencang banget, sampe bapak2 didepanku noleh*). Tapi diriku maklum saja kepada orang berdua ini, maklum katanya bahasa bataknya kurang lancar. Hehehheeheh, batak dalle berdua.

Ayat khotbah tertulis di : 1 Musa 11 : 1-9

Mulailah dibacakan, sebelah kiri berbisik 'ga ngerti...'.
Dengan bangganya diriku, meski aku juga kurang ngerti aku bilang "Ini tentang menara babel, pangkataion itu bahasa bukan?" :P
Senang rasanya jadi orang paling pintar bahasa batak kemaren, wkhahahhahahahha, karna biasanya aku orang paling ga ngerti bahasa batak di tengah teman-temanku.

Wew, jadi narsis dikit.

Mungkin aku tidak mendengar seluruhnya khotbah amang pendeta itu, tapi ada beberapa point yang menarik buatku:

  1. Manusia itu dikaruniai ilmu dan kecerdasan oleh Tuhan. Buktinya mereka sanggup membangun menara babel itu.
  2. Manusia pada dasarnya sudah diberikan bibit kesehatian. Buktinya mereka mampu memiliki tujuan yang sama 'agar tetep menyatu dan tidak tersebar/tersesat'.
  3. Tuhan suka melihat kesehatian manusia, akan tetapi ketika visi yang muncul dari kesehatian itu untuk menentang rencana Tuhan. Tuhan sendiri punya cara sendiri untuk mengarahkan kesehatian itu ke arah yang sesuai rencana Tuhan.
  4. Tuhan yang membuat manusia memiliki berbagai bahasa mencerai beraikan manusia itu sehingga tidak diam disatu tempat lagi.

Dulu waktu masih sekolah minggu, aku selalu berpikir Tuhan itu ga adil dan jahat. Karna Dialah aku harus belajar bahasa inggris. Karna Dia aku gak ngerti apa yang diucapkan dipilem-pilem kartun ini. Iiiiicccccchhhh.

Tapi sama seperti Dia mecerai beraikan bahasa manusia, semua dipersatukan kembali dengan Roh Kudus, bahasa roh yang dimengerti oleh semua bahasa. Happy ending juga ini ternyata ceritanya. :P. Mungkin itulah makna khotbah kemaren, tapi dua alinea terakhir ini hanya reka-rekaanku saja, ga diucapin pendetanya. Jadi kalaupun salah, tolong dikoreksi. :)

No comments: